Hari-hariku terasa berjalan sangat cepat, sehari terasa satu jam yang durasinya cepat berlalu. Rasanya baru kemarin tanggal 01 angustus tau-tau sekarang tanggal sudah menunjuk angka 09.
 Banyak kekawatiran di kepala Otakku, membuatnya panas ingin meletup yang berusaha kuhunus satu persatu.Â
Tapi ketika aku berniat mengambil pedang pertarungan, rasa malas menghantuiku. Berpikir keras tanpa suatu tindakan adalah pekerjaan yang sama saja sia-sia. Sebagai seorang mahasiswa yang katanya kaum intelek harus selalu produktif. Mahasiswa indentik dengan anak kosan.
Sebagai anak kos-kosan tidak Ada lagi tempat ternyaman selain kamar kos sendiri. Saat hari libur hampir 80% waktuku terpakai di kos sendiri. Aku kadang sangat benci Akan waktuku yang banyak kubuang.Â
Setiap hari habis bermain media social game menatap layar handphone.
 Walau aku tahu Ada tugas yang harus dituntaskan. " Iya sekedar tahu tanpa sadar..". Sadarlah..sadarlah wahai jiwaku...
Sampai kapan hanya kepo tentang kehidupan para aktris dengan segala skenario yg mereka bangun? Bukankah lebih bagus waktumu itu kau pakai untuk hal-hal yang berbau manfaat.Â
Membereskan kamar kos misalnya,me nyuci baru, membaca, menggambar, ya maksudnya untuk lebih produktif.Â
Apalagi kecanggihan teknologi sudah menggapai 4.0. Saingan untuk kompetisimu jumlahnya tidak terhitung dengan jari. Orang-orang yang mempersiapkan segala sesuatu dengan baik menjadi bibit unggul dan bermutu akan tersaring menang. Jumlahnya dari sekian juta lulusan-lulusan sekolah atau instansi pendidikan di Indonesia.Â
"Kadang nafsu suka gak tahu diri udah tahu idup masih dibawah garis kemiskinan eh toh masih saja males-malesan... " Gerutuku dalam hari.Â
Mau sampai kapan diinjak kaum yang tabungan Banknya memiliki nominal banyak angka.?