Kabupaten Tegal - Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim I Tahun 2022/2023 melakukan sosialisasi mengenai instalasi pengolahan air limbah yang baik pada UMKM batik di Desa Bengle, Kecamatan Talang. Program ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian mengenai keadaan limbah cair yang berasal dari industri batik pada Desa Bengle.
Desa Bengle merupakan daerah yang dikenal dengan wilayah penghasil batik pada Kabupaten Tegal. Industri batik pada desa ini didominasi oleh industri kecil, menegah, dan rumah tangga. Berdasarkan Database Industri Kecil dan Menengah Kecamatan Talang yang disusun oleh Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Tegal pada tahun 2019, tercatat ada sebanyak 86 unit usaha sentra batik cap dan tulis pada Desa Bengle. Total kapasitas produksi pada tahun tersebut adalah sebanyak 6875 kodi. Dengan data jumlah industri batik dan kain batik yang diproduksi, dapat diperkirakan limbah yang dihasilkan juga tidak sedikit.
Pada umumnya limbah industri batik terdiri dari tiga jenis yaitu limbah padat, cair, dan gas. Limbah cair pada industri batik dihasilkan pada proses pengolahan kain mentah dan saat proses pewarnaan. Proses pengolahan kain mentah yang akan dibuat menjadi "matang" adalah kegiatan merebus kain dengan bahan tertentu agar warna lebih melekat pada kain. Sedangkan limbah yang dihasilkan saat proses pewarnaan merupakan air dengan campuran zat kimia seperti Turkish Red Oil (TRO), NaOH, napthol, dan lain-lain.
Berdasarkan survei yang telah dilakukan, beberapa industri kecil masih membuang limbah cat hasil industri batik ke saluran pembuangan air domestik tanpa pengolahan lebih lanjut. Maka dari itu diperlukan sosialisasi mengenai pengolahan limbah industri sebelum dibuang ke lingkungan agar kebersihan lingkungan tetap terjaga.
Program dilaksanakan dengan cara membuat poster dan modul yang terkait dengan pengolahan limbah. Poster berisi tentang informasi mengenai limbah industri batik dan dampaknya saat tidak diolah dengan baik. Modul berisi tentang informasi lebih lanjut mengenai pengolahan limbah seperti menggunakan mikroba ataupun menggunakan metode kimia seperti elektrokoagulasi. Pada beberapa proses pengolahan limbah cair, beberapa di antaranya tidak dapat diterapkan pada industri skala kecil. Maka dari itu, dalam modul tersebut, diberikan contoh instalasi pengolahan air limbah yang dapat diterapkan pada usaha rumahan. Instalasi berbentuk seperti kolam yang dalam dengan dibatasi sekat serta dibuat menggunakan semen kedap air agar limbah cair tidak menyerap ke tanah dan mencemari air tanah di daerah tersebut.
Kegiatan sosialisasi berlangsung pada hari Kamis, 9 Februari 2023. Dengan pelaksanaan program ini tanggapan yang didapatkan dari pemilik usaha batik juga positif dan diterima dengan baik. Harapan kedepannya dengan sosialisasi ini semoga dapat membantu permasalahan limbah batik pada Desa Bengle.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H