Mohon tunggu...
Gracella Abigail
Gracella Abigail Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kontribusi Sosial PMM: Pengelolaan Ekowisata Subak untuk Pembangunan Berkelanjutan di Desa Jatiluwih

11 Desember 2024   14:53 Diperbarui: 11 Desember 2024   14:53 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kontribusi Sosial merupakan salah satu program dari Modul Nusantara yang dilakukan oleh mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM). Kegiatan Kontribusi Sosial yang dilakukan oleh Kelompok Dewata PMM 4 Universitas Mahasaraswati Denpasar dilaksanakan di Desa Jatiluwih. Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, telah lama dikenal sebagai salah satu destinasi ekowisata unggulan di Indonesia. Ditetapkan sebagai bagian dari Cultural Landscape of Bali Province: the Subak System as a Manifestation of the Tri Hita Karana Philosophy oleh UNESCO pada tahun 2012, Jatiluwih menjadi simbol harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas. Namun, seiring meningkatnya kunjungan wisatawan, tantangan terhadap kelestarian lingkungan dan budaya lokal kian terasa. Sebagai bagian dari solusi, Kelompok Dewata dari Program PMM 4 Universitas Mahasaraswati Denpasar hadir untuk mendukung pengelolaan ekowisata di Desa Jatiluwih demi mewujudkan pembangunan berkelanjutan dalam program Kontribusi Sosial.

Sebagai warisan budaya dunia, Subak di Jatiluwih bukan hanya sistem irigasi, melainkan juga cerminan tradisi yang menjaga keseimbangan alam dan kehidupan masyarakat. Sayangnya, dampak pariwisata massal seperti sampah yang tidak terkendali dan modernisasi yang kurang memperhatikan kearifan lokal mulai mengancam keberlanjutannya. Karena itu, keberadaan program Kontribusi Sosial di desa Jatiluwih ini memiliki misi untuk mengembangkan ekowisata yang mendukung pelestarian budaya, menjaga lingkungan, dan memberdayakan masyarakat lokal.

Ekowisata di Desa Jatiluwih memiliki potensi besar untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Namun, keberhasilan ekowisata tidak hanya bergantung pada daya tarik alamnya, tetapi juga pada pengelolaan yang melibatkan masyarakat lokal dan menjaga nilai-nilai budaya. Strategi untuk meningkatkan pengelolaan ekowisata Subak agar selaras dengan prinsip pembangunan berkelanjutan mencakup pendekatan holistik yang mengintegrasikan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Peningkatan kapasitas masyarakat lokal melalui pelatihan tentang manajemen pariwisata dan konservasi lingkungan menjadi langkah utama untuk memberdayakan komunitas sebagai pengelola utama.

Pada kegiatan Kontribusi Sosial ini, anggota kelompok Dewata PMM 4 Universitas Mahasaraswati Denpasar dibagi menjadi beberapa divisi, yaitu divisi ticketing, divisi promosi, divisi keamanan, divisi keuangan, divisi kepegawaian, divisi perencanaan, serta divisi kebersihan dan pertamanan. Setiap divisi memiliki jobdesk nya masing-masing. Pembagian divisi ini menjadi salah satu strategi meningkatkan kapasitas kualitas sumber daya manusia dalam pengelolaan ekowisata subak di desa Jatiluwih.

Divisi Ticketing bertugas sebagai staf yang berinterksi langsung dengan para wisatawan di depan pintu masuk kawasan wisata. Selain itu, divisi ticketing juga bertugas untuk membantu distribusi tiket masuk ekowisata, memberikan informasi arah masuk kepada wisatawan, serta membantu menghitung jumlah wisatawan yang berkunjung.

Divisi promosi, bertugas untuk menyusun rencana promosi yang efektif untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Selain itu, promosi wisata edukatif yang memperkenalkan nilai budaya Subak kepada wisatawan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian.

Divisi Keamanan di Desa Jatiluwih memiliki peran penting dalam menjaga keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat lokal, wisatawan, serta pelestarian lingkungan dan aset budaya yang ada di desa. Divisi Keamanan bertugas untuk memastikan kawasan wisata terasering sawah Subak, pura, dan area publik lainnya aman dari gangguan, baik bagi wisatawan maupun masyarakat lokal. Selain itu, divisi keamanan juga melakukan patroli rutin untuk mencegah tindakan vandalisme, pencurian, atau kerusakan fasilitas umum.

Divisi Keuangan di Desa Jatiluwih bertanggung jawab atas pengelolaan dana desa, pendapatan dari ekowisata, dan pengeluaran operasional lainnya. Divisi keuangan bertugas mengelola pendapatan dari berbagai sumber, seperti tiket masuk kawasan wisata, kontribusi wisatawan, dan penjualan produk lokal.

Divisi Kepegawaian di Desa Jatiluwih bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang mendukung operasional desa, khususnya dalam kegiatan ekowisata berbasis Subak. Divisi kepegawaian bertugas untuk membuat dan memelihara database karyawan atau tenaga kerja, termasuk posisi, tanggung jawab, dan jadwal kerja.

Divisi Kebersihan dan Pertamanan di Desa Jatiluwih bertanggung jawab atas pemeliharaan kebersihan lingkungan dan estetika desa, terutama sebagai destinasi ekowisata yang diakui secara global. Divisi Kebersihan dan Pertamanan bertugas untuk membersihkan area wisata, termasuk jalur trekking, tempat parkir, warung, dan fasilitas umum lainnya. Selain itu, Divisi Kebersihan dan Pertamanan juga bertugas untuk menanam dan merawat tanaman hias, pohon, dan taman di sekitar area wisata dan fasilitas umum serta memastikan area hijau tetap terawat dan sesuai dengan konsep ekowisata berkelanjutan.

Kegiatan Kontribusi Sosial yang dilakukan oleh Mahasiswa Kelompok DewatPMM 4 Unmas di Desa Jatiluwih bukan hanya tentang membantu masyarakat lokal, tetapi juga tentang belajar dari kearifan lokal yang telah menjaga harmoni antara manusia, alam, dan budaya selama berabad-abad. Dengan semangat gotong royong, kita dapat memastikan bahwa Jatiluwih terus menjadi simbol keindahan dan keberlanjutan sebagai Warisan Budaya Dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun