Belakangan ini media sosial diramaikan oleh video yang beredar melibatkan Muhammad Rofiqi, seorang DPR dari Fraksi Gerindra, terkait pernyataannya yang dianggap menghina profesi apoteker yang memicu reaksi negatif dari berbagai sosial media. Pernyataannya tersebut dikemukakan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP), di mana Rofiqi menyamakan profesi apoteker dengan penjual miras di pinggir jalan.Â
Setelah mendapatkan banyak kritik, Rofiqi melakukan klarifikasi melalui akun Instagramnya. Dalam klarifikasinya, Rofiqi menjelaskan bahwa "apoteker" yang digunakan merujuk pada oknum yang menyalahgunakan profesi untuk meracik minuman keras dan bukan secara harfiah menggambarkan apoteker sebagai tenaga kesehatan. Dalam pertemuan dengan Ketua Umum Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Rofiqi mengungkapkan penyesalannya atas kesalahpahaman yang terjadi dan menegaskan bahwa ia tidak bermaksud untuk merendahkan profesi apoteker.Â
Apoteker sendiri merupakan yang memainkan peran penting dalam sistem pelayanan kesehatan. Peran mereka sangat signifikan terutama dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Selain itu, apoteker juga berperan aktif dalam mengedukasi dan memberikan informasi mengenai obat yang digunakan oleh pasien, seperti:
- cara penggunaan obat yang benar
- efek samping obat
- interaksi obat
- merekomendasikan obat jenis lain yang lebih terjangkau
- membantu dengan swamedikasi pasien
- memberikan obat sesuai dengan resep dokter beserta penjelasan mengenai penggunaan obat
Selain itu, seorang apoteker juga bertanggung jawab dalam mengelola apotek yang menjadi tempat pelayanan utama kefarmasian. Dalam dunia farmasi terdapat 3 bidang utama, yaitu
1. Farmasi Klinis