Mohon tunggu...
Taruli Basa
Taruli Basa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Auroraindonet.com

Penulis buku 12 Aktivitas Menyenangkan Penerbit Grasindo, buku IMAGO DEI (Segambar dan serupa dengan Allah) tentang perjalanan missi ke daerah, buku mata pelajaran TK, penulis narasi, cerita pendek dan juga puisi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pesona Uang Begitu Menggoda

15 September 2024   17:12 Diperbarui: 15 September 2024   17:13 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Uang....siapa sih yang tidak kenal dengan uang. Setiap hari kita membutuhkan uang, berangkat kerja dari rumah butuh uang buat beli bensin, atau naik kendaraan online, naik transportasi umum seperti transjakarta atau comuter line. Belanja kebutuhan dapur dan kebutuhan primer setiap keluarga. Uang sangat menarik untuk dibicarakan padahal uang adalah kata benda, namun pesona uang begitu menggoda. Oleh karena uang banyak orang menderita dan bahagia. Karena uang banyak orang berbuat dosa dan menghalalkan segala cara. Yang idealispun dan mempunyai nilai-nilai agama yang kuat dapat runtuh, jika sering lewat pesona uang. Uang ini memang sangat mempesona.

Uang dapat menjerat manusia melakukan tindak kejahatan, seperti korupsi, mencuri, membunuh dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang. Namun bagaimana sih kenapa manusia sampai sejahat itu hingga membunuh karena uang? Semua karena keserakahan dan ketidakpuasan manusia dengan apa yang dimiliki saat itu. Pada dasarnya Tuhan sudah memberikan banyak rezeki kepada seseorang namun selalu kurang karena gaya hidup. 

Gaya hidup yang hedonis dan yang tidak pernah merasa cukup dengan apa yang dimiliki. Tidak pernah mengucap syukur, membuat manusia selalu merasa berkekurangan sehingga menjadi manusia yang serakah. Sudah terpenuhi kebutuhan utama, masih ada lagi kebutuhan yang lain dimana bukan merupakan kebutuhan primer, seperti berbelanja ke mall setiap minggu. Walaupun bukan sebuah kebutuhan yang primer dan urgent, namun kita lebih sering ke mall menghabiskan uang kita, kalau sudah habis, malah bingung, belum juga gajian yang ada pinjol. Padahal sebenarnya kita dapat mengalokasikan duit kita dengan bijaksana, membeli kebutuhan primer di pasar, tidak harus di mall, sehingga duit yang kita pegang selalu cukup setiap bulan. 

kebutuhan primer (dokpri)
kebutuhan primer (dokpri)

Uang memang tidak dapat berjalan, namun selalu mencari jalannya sendiri di hati manusia. Ada banyak orang yang tersandung karena uang, seperti korupsi. Apa yang membuat manusia melakukan korupsi, yaitu gaya hidup hedonis dan prestis. Mempunyai jabatan yang tinggi dan merasa dihargai di masyarakat, sehingga gaya hiduppun berubah. Dulunya hanya naik Avanza bekerja sebagai karyawan senior, setelah diangkat menjadi kepala bagian BUMN gaya hidup pun berubah, mobilpun berubah jadi Pajero, rumah direnovasi, gaya hidup dan cara berpakaian isteripun berubah. Perubahan yang tidak seharusnya terjadi karena kenaikan jabtan membuat manusia menjadi gelap mata. Bagaimana cara mereka memenuhi semua kebutuhan dengan gaya hidup yang berubah. Apa yang dilakukan yaitu dengan korupsi, ada kesempatan dan peluang untuk melakukan hal tersebut. Awalnya coba-coba dengan jutaan baru lanjut hingga milyaran. Jabatan harusnya tidak membuat manusia berubah, namun pada kenyataannya tidak semua orang dapat lulus dari godaan, apalagi uang. Semua tergoda dengan uang apalagi ada peluang, manusia menjadi kalap dan gelap mata.

Jika dilihat sebenarnya kebutuhan primer manusia itu sangatlah sederhana dan tidak terlalu mahal, apalagi jika belanja di pasar atau grosir. Namun apa yang membuatnya mahal adalah prestige dan gaya hidup. Setiap manusia sudah diberikan oleh Tuhan rezeki masing-masing, tidak ada rezeki yang tertukar, namun persoalannya apakah manusia tersebut mau berjerih lelah mencari rezeki itu, atau hanya dengan goyang-goyang kaki duit datang kehadapannya. 

belanjalah ke pasar (dokpri)
belanjalah ke pasar (dokpri)

Saat ini banyak terjadi tindak kejahatan akibat uang dan sepertinya nyawa manusia kurang berarti bagi seorang pembunuh, hanya karena uang. Jika manusia sadar akan kodratnya untuk makan harus kerja, tidak ada makanan jatuh dari langit namun harus dicari dengan bekerja keras. Jika manusia mau bekerja keras maka rezeki akan mengalir. Rezeki sudah didapat maka harus dikeloka dengan baik, agar tidak hilang menguap dengan sendirinya. Setelah rezeki mengalir dengan kerja keras, saatnya manusia bijak dalam mengelola keuangannya. 

Uang... sangat sering dibicarakan bahkan dikejar banyak orang walau uang sendiri tidak mempunyai kaki untuk melarikan diri. Uang ini memang sangat unik, kemanapun dicari dan  semua orang ingin memilikinya. Semua ingin mempunyai uang yang banyak,  namun tidak semua orang dapat memiliki uang yang sama sekalipun dilahirkan dalam waktu yang sama. Bekerja di tempat pekerjaan yang sama dengan gaji  yang samapun belum tentu memiliki uang yang sama jumlahnya. Semua itu tergantung bagaimana kemampuan mengelola keuangannya. 

belanjal di pasar lebih murah daripada di mall (dokpri)
belanjal di pasar lebih murah daripada di mall (dokpri)

Uang sebagai alat tukar sangat sering dicari oleh manusia, namun berhati-hatilah jika kita sudah mendapatkan uang yang banyak karena godaannyapun semakin banyak. Orang yang mempunyai uang yang banyak akan memiliki teman dan musuh yang banyak, karena itulah kalau mempunyai uang yang banyak tidak perlu dipamerkan, cukup disimpan, diinvestasikan dan digunakan agar tidak menjadi boomerang bagi diri sendiri. Pada umumnya orang yang mempunyai banyak uang sering didatangi orang, bahkan orang yang tidak kenalpun terkadang mengatakan bahwa kita adalah keluarga atau teman, padahal orang tersebut tidak dikenal, namun jika tidak mempunyai uang, keluarga sendiripun tidak menganggap keberadaanmu. Memang uang ini sangat memikat dan bisa menjadi penentu pertemanan manusia dalam kehidupan. Uang memang benda namun pesonanya sangat menggoda. Berhati-hatilah dengan uang yang kita miliki, dengan bijak mengelola dan tidak perlu pamer kita dapat selamat dari uang yang kita miliki. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun