Mohon tunggu...
Taruli Basa
Taruli Basa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Auroraindonet.com

Penulis buku 12 Aktivitas Menyenangkan Penerbit Grasindo, buku IMAGO DEI (Segambar dan serupa dengan Allah) tentang perjalanan missi ke daerah, buku mata pelajaran TK, penulis narasi, cerita pendek dan juga puisi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Panti Jompo Pilihan Terakhir untuk Lansia

3 Juli 2024   18:08 Diperbarui: 3 Juli 2024   18:23 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tua itu pasti. Manusia akan mengalami setiap fase kehidupan hingga lansia, jika Tuhan memberikan kesempatan untuk hidup hingga menua. Ada banyak lansia yang masih produktif dalam berbagai pekerjaan, usaha namun ada juga yang tidak produktif lagi karena faktor kesehatan dan ketidakmampuan secara phisik. Kebanyakan lansia pada zaman ini, memilih produktif dan jika masih ada yang dapat dikerjakan mereka dapat mengerjakannya bahkan lebih rajin dari usia Gen Z. Ada beberapa aktivitas yang dikerjakan oleh lansia, misalnya aktif di berbagai organisasi sosial, seperti gereja, mesjid dan komunitas lainnya. Lansia yang memilih untuk tetap beraktifitas kemungkinan jarang mengalami kepikunan karena otak mereka dilatih untuk terus berkarya dan berinteraksi dengan produktif. 

Lansia yang produktif pada umumnya jarang bergantung kepada orang lain, mereka berusaha untuk melakukan aktivitasnya sendiri. Kemampuan mereka secara fisik  membuat mereka dapat beraktivitas dengan bebas,tanpa bergantung kepada yang lain,  karena mempunyai keuangan sendiri. Bagi masyarakat Indonesia, budaya kekeluargaan dan cinta kasih kepada orang tua masih sangat kental dijaga, jika kita bandingkan dengan mereka yang tinggal di luar negeri, dimana lansiapun dapat tinggal sendiri tanpa harus ditemani oleh anak, keluarga atau saudara, bahkan ketika anak-anak sibuk, mereka akan memilih panti jompo sebagai tempat tinggal mereka.

dokpri
dokpri

Bagi kita masyarakat Indonesia, yang masih kental dengan budaya merawat orangtua di masa lansia, masih sangat sungkan mengirimkan orang tua ke Panti Jompo dan Panti Jompo merupakan pilihan terakhir bagi keluarga yang orangtuanya sudah lansia. Terkadang jika anak-anak mengirimkan orangtuanya ke Panti Jompo dianggap sebagai anak durhaka, tidak tahu membalas budi  orangtua yang telah merawat dan membesarkan hingga sukses di masa yang sekarang. Anggapan ini memang masih kuat bagi masyarakat Indonesia. 

dokpri
dokpri

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dengan anggapan jika anak mengirimkan orangtua ke Panti Jompo menjadi anak durahaka adalah sebuah hal yang salah juga, karena bisa juga karena keadaan, misalnya anak sering bekerja ke luar negeri, sementara orang tua kita yang sudah lansia, ditinggal sendiri di rumah bersama dengan suster. Kekhawatiran anak akan sangat tinggi ketika orangtua ditinggal sendiri di rumah. Apakah orangtua kita yang sudah lansia bersama dengan suster dijaga dan dirawat oleh suster dengan baik, atau malah sebaliknya. Karena banyak juga kasus, dimana orang tua yang ditinggal sendiri atau bersama dengan suster menderita.

dokpri
dokpri

Ada beberpa hal yang perlu kita pertimbangkan ketika kita mengirimkan orang tua kita ke Panti Jompo. 

1. Kondisi Pekerjaan Anak-anak

Anak-anak yang sudah berkeluarga khususnya yang tinggal di kota metro mempunyai tingkat mobilitas yang sangat tinggi dan mereka bekerja pagi hingga malam khususnya orang-orang yang tinggal di kota Jakarta. Orang tua yang sudah lansia setiap hari akan merasakan kebosanan dan kejenuhan jika mereka sendiri di rumah dan tidak produktif. Mereka akan menunggu anak-anaknya atau cucunya agar merasakan kebersamaan dengan keluarga tanpa melakukan sesuatu yang membuat mereka menjadi produktif. Orang tua yang sudah lansia akan merasakan kondisi tersebut selama mereka ada berama anak dan cucunya. Kecuali jika orang tua kita masih produktif dapat mempunyai kegiatan sendiri atau berkumpul dengan komunitasnya sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun