Pernahkah kita bersyukur? Berapa kali sehari kita bersyukur? Apakah lebih banyak kata syukur setiap hari kita ucapkan atau keluhan. Atau mungkin tidak ada kata syukur, keluhan atau lupa berkata-kata karena fokus terhadap pekerjaan. Coba kita hitung setiap hari berapa kali kita bersyukur dan berapa kali kita mengeluh. Contohnya, saat kita bekerja di kantor, kita duduk terlalu lama, maka keluarlah kata "duh, pinggang saya pegel nih, karena duduk terlalu lama" atau " syukurlah saya duduk jadi bisa merasakan pegel" jarang ya, kita sampaikan syukur ketika menghadapi kesulitan. Yang ada kita mengeluh, menangis, atau bisa juga mempersalahkan orang lain dalam kesulitan kita. Nah, saat ini kita sebagai umat dari GKI Surya Utama di ingatkan kembali atas syukur kita dalam hidup.Â
Persekutuan yang Guyub dan bersyukur merupakan thema dari ibadah wilayah yang diselenggarakan oleh GKI Surya Utama pada beberapa mingu yang lalu. Persekutuan yang guyub diselenggarakan di berbagai wilayah. Syukurnya umat dibagi berdasarkan wilayah karena umat juga banyak dan dari berbagai tempat. Nah, nama-nama wilayahnya juga unik yang terdapat dalam Alkitab. Ada wilayah Athena, Betlehem, Corinthians, Dekapolis, Efesus, Heliopolis & Ikonium, Filadelfia dan Galatia. Penulis berkesempatan mengikuti persekutuan wilayah di Heliopolis & Ikonium. Dua wilayah ini digabung dalam satu kesempatan persekutuan di rumah Majelis Jemaat Stefan F Suhardja.
Mengapa kita perlu bersekutu? Bersekutu adalah panggilan hidup setiap pengikut Kristus. Persekutuan itu sangat penting dalam kehidupan rohani  agar kita bertumbuh dalam iman. Sama seperti kita menanam pohon, jika pohon yang kita tanam tidak kita sirami, diberi pupuk, dirawat dan dijaga, maka tanaman kita akan mati, namun jika yang kita lakukan adalah sebaliknya, maka tanaman kitapun tumbuh, dengan manancapkan akarnya terlebih dahulu, lalu bertumbuh dan berbuah. Akar itu sangat penting diperhatikan, harus tertancap dalam ke tanah, agar ketika pertumbuhan tanamannya kuat. Demikian juga dengan pertumbuhan iman rohani kita, kita perlu menancapkan akar yang kuat sehingga jika ada badai topan menerpa kita dapat tegak berdiri sekalipun ada tangis, sedih dan peluh dalam menghadapi badai tersebut. Orang yang sudah berakar kuat dalam iman, jika dia jatuh, dia tidak akan tergelatak, ada iman yang meyakinkan dirinya bahwa penyertaan Tuhan selalu ada dan tidak akan pernah meninggalkan umatnya yang berseru. Â
Kita sebagai orang Kristen yang sudah dipanggil penting menjaga akar yang kuat dalam persekutuan kita . Dalam persekutuan, kita diingatkan dan disegarkan kembali arti sebuah hubungan dekat dengan Tuhan. Hubungan Vertikal dan Horizontal. Hubungan Pribadi dengan Tuhan (HPdT) dan Hubungan Pribadi dengan Sesama (HPdS), perlu dijaga kesehatannya setiap hari. Dalam kehidupan kita sehari-hari mungkin kita lebih sering fokus dengan kesehatan fisik kita, kecantikan, the beuaty of outside seperti menjaga pola makan, berat badan dan lainnya, itu semuanya juga penting, namun tidak kalah pentingnya kita menjaga the beauty inside our soul, the beauty of character, relationship with God and society, salah satunya melalui persekutuan kita.Â
Selain menjaga kesehatan jasamani kita seperti rutin cek gula darah, apakah ada kolesterol, asam urat, darah tinggi, kita juga perlu test kesehatan rohani kita. Apakah ada masalah dalam kesehatan rohani kita? Apakah kita bersaat teduh setiap hari? membaca ayat Alkitab, menyanyikan lagu rohani, baca buku rohani, Â seberapa lama doa dan saat teduh kita setiap hari? Apakah ketika kita bangun tidur langsung mandi karena bangun pagi sudah terlambat dan terburu-buru? atau apakah saat mau tidur, kita berdoa ketika sudah terbaring karena letihnya bekerja di hari itu dan akhirnya ketiduran sehingga aminnya besok pagi, mari kita cek bersama, HPdT kita, apakah bermasalah, normal atau lagi dalam tahap proses naik ke level yang lebih dewasa.Â
Kita boleh merasakan sendiri ketika Hubungan Pribadi kita dengan Tuhan bermasalah, apakah hubungan pribadi kita dengan sesama terganggu juga? Di dalam persekutuan kita, kita di support dan diingatkan oleh persekutuan itu sendiri. Dalam persekutuan ada pendeta dan umat. Kita saling mengingatkan, mendoakan, mengerti, memahami dan semua itu aplikasi dari Kasih yang telah diajarkan oleh Yesus kepada kita melalui bacaan dan mendengarkan Firman Tuhan.
Selagi kita masih hidup di dunia, kita pasti diperhadapkan dengan berbagai ujian kehidupan, kepada siapakah kita akan meminta tolong? tentunya kepada Tuhan melalui doa-doa kita, meminta pertolongan dan orang-orang yang ada di tengah-tengah persekutuan kita dapat mensupport kita dalam doa-doa mereka. Bukankah doa setengah dari pekerjaan? Â Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.Â
Persekutuan wilayah yang diikuti oleh penulis mengajarkan dan mengingatkan kami sebagai umat untuk bersyukur. Pada kesempatan persekutuan wilayah tersebut TPG Jefry Tien Yun meminta kita untuk menuliskan satu hal ucapan syukur. Umat yang hadir saat itu ada 14 orang dan kami sangat menikmati persekutuan wilayah tersebut. Ada tawa, sukacita dan kesaksian tentang penyertaan Tuhan dalam kehidupan kami masing-masing. Bersyukur atas segala suka dan duka yang dilewati. Â Kita sebagai umat yang ada di wilayah Heliopolis dan Ikonium menuliskan masing-masing hal yang membuat kita bersyukur. Sangat banyak hal yang kita temukan alasan untuk bersyukur. Bersyukur atas hidup dan nafas yang sudah kita nikmati setiap hari, bersyukur dalam kondisi aman tidak terjadi perang, bersyukur masih diberikan kesehatan, diberikan kesempatan bertemu dengan saudara-saudara seiman, bersyukur atas pekerjaan, keluarga, teman dan banyak dasar kita untuk bersyukur. Dalam kondisi titik terendah dalam hidup kita pun selalu ada alasan untuk bersyukur yaitu penyertaan Tuhan yang selalu hadir dalam hidup kita.Â