Mohon tunggu...
Taruli Basa
Taruli Basa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Auroraindonet.com

Penulis buku 12 Aktivitas Menyenangkan Penerbit Grasindo, buku IMAGO DEI (Segambar dan serupa dengan Allah) tentang perjalanan missi ke daerah, buku mata pelajaran TK, penulis narasi, cerita pendek dan juga puisi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Masih ada Tuhan

13 Juni 2024   20:49 Diperbarui: 13 Juni 2024   21:48 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
designed by Canva (dokpri)

Pernahkah kita ada dalam sebuah kondisi, sudah jatuh ditimpa tangga, tangganya ditimpa batu, kita ditimpuk dibawah tangga menahan beban yang berat. Sudah beban yang berat tidak ada teman yang dapat diajak untuk berkonsultasi, semua menghindar tidak ada yang dapat dijadikan sahabat baik keluarga, teman dan siapapun itu seolah-oalah tidak mengenal kita. Jika kita ada pada posisi ini, selamat kita sedang menjalani level kehidupan yang tinggi karena Tuhan sedang mempersiapkan kita untuk sebuah hal yang lebih tinggi lagi. Kita dibentuk dulu melalui pengalaman-pengalaman hidup yang pahit, diperlihatkan siapa-siapakah orang yang baik ketika kita menghadapi pergumulan hidup, siapakah yang menjadi teman dan siapakah yang menjadi lawan. Tuhan akan bukakan orang-orang yang benar-benar sayang dan mensuport kita. Namun, kita harus bertahan agar kita dapat membalikkan keadaan. Bertahan dan kuat untuk menjadi pemenang. Seorang pemenang dia akan terus berjuang, sekalipun hati hancur, lelah, menangis setiap saat, dikhianati, ditipu, dihancurkan, disakiti, dan banyak penderitaan lainnya kita rasakan. Jagalah hatimu karena darisitulah terpancar kehidupan. 

Rendah Hati dan Rela untuk Dibentuk

Saat kita ada dalam permasalahan, pada umumnya kita berifkiran yang macam-macam, bahkan sampai menyalahkan orang lain, padahal kita sendirilah yang sebenarnya salah. Dalam menghadapi permasalahan, kita harus ikhlas menerima masalah tersebut, rela untuk menerima, rela dibentuk dan diporses, rela dikhianati, dicaci maki, disisihkan, dianggap rendah, diomongin dan mau dengan rendah hati menerima kondisi tersebut. Ketika kita mau dengan rendah hati menerima kondisi dimana kita sedang ada dalam proses pergumulan hidup, disitulah kita lulus dalam tahapan ujian kita. Namun tentunya pergumulan hidup tidak pernah berhenti, jika kita selalu menang dalam pergumulan hidup kita, berarti level kedewasaan kita dalam menjalani hidup ini semakin matang dan naik tingkat. Ibarat sekolah, naik kelas. Jika kita lulus dalam menjalani proses pergumulan hidup kita naik kelas, jika kita tidak lulus, maka masalah yang sama akan sering datang untuk mematangkan kedewasaan kita.

Jika kita lama lululusnya dan terus tinggal kelas, masalah demi masalah akan berdatangan. Ada hal yang ingin dibentuk dari kita ketika pergumulan hidup datang kepada kita, seperti mungkin kita sombong, sehingga dipertemukan dengan kondisi agar kita tidak menjadi sombong. Kita kikir melintir, dipertemukan dengan berbagai kondisi yang mengajarkan kita untuk tidak menjadi kikir. Banyak sekali permasalahan jika kita tilik kebelakang, mengapa aku menghadapi masalah ini? Mengapa harus aku Tuhan? Mungkin diri kita sendiri akan menemukan jawabannya. 

Selagi kita masih hidup, masalah akan selalu ada, jangan andalkan diri sendiri dalam menghadapi masalah, tekunlah berdoa dan andalkan Tuhanmu sesuai dengan kayakinanmu, maka mengalirlah damai sejahtera, hikmat dan bijaksana diberikan oleh Tuhan melalui doa-doa permohonanmu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun