Mohon tunggu...
Taruli Basa
Taruli Basa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Auroraindonet.com

Penulis buku 12 Aktivitas Menyenangkan Penerbit Grasindo, buku IMAGO DEI (Segambar dan serupa dengan Allah) tentang perjalanan missi ke daerah, buku mata pelajaran TK, penulis narasi, cerita pendek dan juga puisi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fakta atau Mitos: Kaya Dipuja, Miskin Dihina!

29 Mei 2024   06:53 Diperbarui: 29 Mei 2024   07:07 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kaya dan miskin. Designed by Canva (dokpri)

Fakta atau mitos, jika kita tidak punya apa-apa, tidak punya harta, tempat tinggal mengontrak, pekerjaan dengan penghasilan pas-pasan, berpakaian seadanya, pergi bekerja naik angkot, tidak punya kendaraan, tidak ada yang dapat diandalkan, jika bertemu dengan keluarga, kita menjadi orang yang paling hina diantara keluarga yang mempunyai harta kekayaan yang melimpah. Pandangan orang kepada kita seolah-olah kitalah yang paling miskin tak berguna di muka bumi ini. Pernahkah merasakan hal ini? Pernahkah dikucilkan? pernahkah mengalami penderitaan akibat gunjingan orang dan perkataan yang sangat menyakitkan?

Kaya dan miskin akan selalu ada di muka bumi ini. Ada pepatah mengatakan rajin pangkal kaya, malas pangkal miskin. Si kaya akan semakin kaya dengan kerajinannya, si miskin akan semakin miskin dengan khayalan dan kemalasannya. Jika karena kemalasan orang miskin menjadi miskin maka pandangan hina dari orang-orang mungkin dapat menjadi motivasi bagi dia untuk bangkit berdiri meraih hidup yang lebih mandiri secara finansial. Namun kadang kaya dan miskin ini menjadi relatif dalam kehidupan saat ini. Coba jika kita ada dalam kelompok milyarder dimana kumpulan orang-orang yang minimal asetnya 10M sementara kita hanya 500 juta, mungkin kitalah orang yang paling miskin diantara mereka yang sudah menjadi milyarder. Mereka datang dengan mobil Lexus terbaru, sementara kita datang dengan Avanza. Kita menjadi orang yang paling miskin diantara milyarder, sementara, jika kita pergi ke komunitas dimana yang rata-rata tabungannya hanya puluhan juta, bahkan hampir tidak ada tabungan, mungkin orang yang mempunyai aset 500 jutalah yang paling kaya diantara komunitas tersebut. Atau mereka yang dengan minimal asetnya 10M akan menjadi orang yang paling low incomenya jika berada di tengah-tengah yang sudah Triluynan aset dan kekayaannya.

Kaya dan miskin menjadi relatif dari sudut mana kita memandang dan dipandang. Jika kondisi keuangan kita masih menengah kebawah kita masih dalam kategori biasa-biasa saja, tidak perlu memandang rendah keluarga yang masih berusha untuk bangkit berjuang mendapat penghasilan yang lebih banyak. Tidak perlu mengunderestimate orang lain dimana kondisi dia saat ini masih dalam proses atau masih dalam tahap berjuang untuk menggapai hidup yang lebih baik. 

Namun acap kali orang yang miskin harta selalu dipandang rendah oleh banyak orang. Terkadang orang yang masih berjuang dalam hidupnya, bukan di support atau di motivasi, namun sindiran, hinaan, dianggap rendah, bahkan acap kali kalimat-kalimat mereka sangat menyakitkan dan menyinggung perasaan mereka. 

Hal ini menjadi fakta ketika ada perkumpulan keluarga. Coba perhatikan dalam keluarga besar kita, jika orang yang paling kaya hadir, maka sikap rasa hormat keluarga yang lain akan berbeda dengan keluarga yang miskin datang. Yang paling kaya akan dipersilahkan duduk, diberikan minuman dan disambut dengan hangat, namun jika keluarga yang biasa-biasa saja datang, jangankan disambut, disuruh masuk dari pintu dapur, karena bawa anak-anaknya yang banyak. Miris bukan, namun itulah dunia, itulah fakta. Karena itu acapkali dalam dunia ini, banyak orang yang lebih memperjuangkan kekayaan  dunia daripada memperjuangkan kekayaan di sorga. Banyak yang berjuang untuk mengumpulkan harta, deposito, barang-barang lux hingga melakukan kejahatan seperti korupsi, pembunahan, pencurian dan banyak tindakan kejahatan lain, agar dianggap kaya atau menjadi kaya.

Untuk orang yang miskin, mereka tidak perlu melakukan hal-hal di luar batas kemampuan mereka, mereka hanya berjuang dengan penghasilan yang ada pada mereka, berbeda dengan orang yang sudah terbiasa hidup dalam kelimpahan harta, jika diperhadapkan dengan kondisi keuangan tiba-tiba merosot maka mereka tidak akan sanggup menghadapinya, ada yang mungkin bunuh diri atau melakukan tindakan kejahatan yang lain. Walau kadang tidak dapat dipungkiri, orang yang miskin juga dapat melakukan kejahatan seperti mencuri untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Dunia memang sangat komplicated dengan pola pikir manusia yang sangat rumit. 

Namun orang yang miskin harta saat ini, belum tentu akan miskin harta seumur hidupnya, jika mau bekerja keras, berjuang tanpa henti. Bukankah matahari akan selalu terbit di pagi hari dan terbenam di sore hari setiap hari. Itu pertanda bahwa setiap manusia di muka bumi ini, mempunyai waktu yang sama, hanya bagaimana cara kita memperoleh dan berjuang untuk mencapai kehidupan keuangan yang lebih mapan sehingga kita tidak menjadi beban dan meminta-minta kepada orang lain. 

Roda akan selalu berputar demikian juga dengan roda kehidupan. Orang miskin yang terhina saat ini tidak akan selamanya menjadi hina, dia akan dapat menjadi orang yang berguna bagi kehidupan setiap manusia. Raih dan gapailah cita-cita kita, menjadi orang yang berguna dan bermanfaat jauh lebih baik daripada sekedar orang yang hanya tampak kaya namun menjerat dan tidak menjadi berkat bagi banyak orang. Carilah harta kekayaan disorga yang tidak akan hangus untuk selama-lamanya, namun jangan lupa juga untuk memenuhi kebutuhan hidup dan berusaha dan bekerja semaksimal mungkin, agar tidak menjadi orang yang bergantung pada orang lain dan menjadi seorang pengemis dalam hidup. Berdoa, bekerja dan berusaha dengan niat yang sungguh-sungguh, niscahya si miskin yang selalu dihina akan menjadi si kaya yang berguna dan berdampak bagi bangsa dan negara. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun