3. Konsultasilah dengan orangtua atau orang yang lebih senior
Sebelum memutuskan untuk mendekati dia, mulailah konsultasi dengan orangtua kita, atau orang yang lebih senior, data-data sudah dikumpulkan, karakternya sedikit banyaknya sudah tahu, jika ada restu dari orangtua maka dapat dilanjutkan, jika tidak ada jangan coba-coba melangkah, karena restu orangtua itu sangat penting, agar perjalanan cinta kita menjadi bagus kedepannya. Jika tidak ada lagi orangtua kita, konsultasilah dengan orang yang menurut kita tepat untuk bisa berkonsultasi tanpa ada kepentingan yang diambil dari kita. Tetaplah waspada terhadap orang yang kita ajak diskusi karena itu harus benar-benar kita pilih orangnya.
4. Pendekatan
Jika sudah kita doakan, sudah buka hati ada restu dari orangtua maka mulailah melakukan pendekatan, tetapi jangan lupa selalu bawakan dalam doa. Kita harus dapat menjaga hati dan pikiran kita saat kita telah mendoakan seseorang dan melakukan pendekatan. Ketika sudah melakukan pendekatan responnya positif maka tetaplah lakukan pendekatan dan boleh diajak sebagai teman. Menjadi teman, jika sama-sama single dan sama-sama ada perasaan, maka lanjutkanlah menjadi hubungan dengan tahap berpacaran. Jika sudah punya pacar jangan dekati lagi, berhenti sampai disitu, masih ada yang lain, jangan jadi orang ketiga dalam hubungan orang lain.Â
5. Tahapan Berpacaran
Nah, dalam masa berpacaran ada beberapa hal yang dapat dilakukan dan tidak dapat dilakukan. Satu langkah untuk memasuki langkah pernikahan adalah berpacaran. Jika sudah berpacaran jangan anggap dia sebagai suami atau isteri sehingga kita bertanggungjawab atas kehidupannya atau menyerahkan apa yang menjadi milik kita terhadap dia. Oh no...., jangan pernah beranggapan seperti itu. Di atas penulis sudah sampaikan bahwa manusia itu komplek dan sering berubah-ubah. Apalagi manusia di zaman sekarang ini, penuh dengan kemunafikan. Tahap berpacaran adalah tahap saling mengenal lebih dalam, mengenal karakter, pekerjaan, kegiatan ada keterbukaan, tapi bukan buka yang lain ya, jaga tubuh kita, karena tubuh kita berharga hanya untuk kita sendiri, di mata orang lain belum tentu tubuh kita berharga, sekalipun di hadapan pacar kita. Hanya kitalah yang dapat menjaga diri kita sendiri dengan kuasa doa setiap hari.
Jika dalam tahapan berpacaran kita melihat karakter orang yang kita doakan tidak tepat dan kita merasa sangat berat berjalan bersamanya, ya tinggalkan dengan baik-baik, jangan karena hasutan orang lain, tetapi atas dasar hasil doa juga, atas dasar pertimbangan diri sendiri, ingatlah bahwa hanya diri kita yang dapat membuat kita bahagia.Â
Jatuh cinta dengan orang yang tepat akan membuat hidup kita lebih bahagia, mencintai orang yang tepat tidak akan membuat kita menjadi rugi tetapi mendapatkan berkat yang sejati. Jika sudah menemukan orang yang tepat segeralah berjalan dan melangkah bersama dengan dia, karena dialah orang yang dapat membuatmu bahagia. Menemukan cinta sejati itu memang banyak sekali langkah-langkahnya dan sulit, karena untuk memilih teman hidup itu tidak boleh bermain-main, karena namnya teman hidup, teman selama hidup kita, menjalani hidup dalam suka dan duka, dalam miskin dan kaya, dalam air mata dan sukacita.Â
Melangkahlah bersama dengan orang yang tepat, maka disitulah kita menemukan kebahagiaan dalam rumah tangga. Jangan jadikan langkah kita menjadi langkah yang tangga-tangganya ke neraka, tetapi melangkahlah di tangga-tangga yang menuju sukacita keluarga. Selamat bagi mereka yang sudah menua bersama.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H