Bali adalah provinsi yang  sering menjadi destinasi saat liburan oleh wisatawan domestik maupun mancanegara dengan ibukota Denpasar. Pesona Bali yang sangat menawan mulai dari keindahan alamnya, budaya dan kearifan lokal yang sangat dipengaruhi oleh agama Hindu. Kehidupan masyarakat Bali sangat erat dengan trinitas Hindu IAST (Trimurti) yang merupakan trinitas ketuhanan tertinggi yaitu Brahma, Wisnu dan Siwa.Â
Brahma diyakini sebagai dewa sang pencipta, Wisnu sebagai dewa sang pemelihara dan Siwa dipercaya sebagai dewa sang perusak. Ketiga dewa ini dipersonifikasikan sebagai Tiga Serangkai Dewa yaitu Trimurti. Kehidupan masyarakat Bali yang masih sangat teguh memegang tradisi budaya yang dipengaruhi oleh agama Hindulah yang membuat Bali menjadi unik dan sangat menarik bagi wisatawan. Jangan heran jika kita banyak menemukan berbagai patung yang dirupa oleh berbagai perupa di Bali.Â
Kita dapat melihat patung GWK (Garuda Wisnu Kencana) yang merupakan ikon Bali yang terdapat di Desa Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Patung megah maskot Bali GWK diresmikan  oleh Presiden Jokowi pada 22 September 2018. Patung GWK ini berdiri di atas bukit batu kapur setinggi 263 meter di atas permukaan laut yang berada di Kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana seluas sekitar 250 hektar.Â
Patung GWK dirupa dan dipadukan dengan figur burung Garuda sebagai kendaraan Wisnu yang  ditafsirkan sebagai simbol kesetiaan dan pengabdian yang disertai pengorbanan tulus kepada sang penguasa. Figur burung Garuda juga sebagai simbol kebebasan atau kemerdekaan berimprovisasi, berkreasi dan apresiasi dalam berbudaya khususnya dalam aktivitas berkesenian serta simbol pembebasan dari bentuk-bentuk pembelengguan dan perampasan hak-hak azasi manusia.
Dalam sejarah agama Hindu, Garuda  sebagai burung yang kuat dan gagah perkasa. Dewa Wisnu dipercaya menunggani Garuda sebagai kendaraannya pada pada zaman Kerajaan Airlangga di Kahuripan. dan Airlangga dipercaya sebagai titisan Sang Dewa Wisnu, lalu digambarkan Airlangga yang sedang mengendarai Garuda. Didapatlah Garuda Wisnu Kencana secara simbolis yang digunakan sebagai symbol Kerajaan Kahuripan.
Banyak wisatawan mancanegara yang kita temukan berkunjung ke lokasi patung GWK ini. Sebelum sampai ke ikon GWK dengan ketinggian mencapai 121 meter dengan berat 4.000 ton yang terbuat dari bahan tembaga, baja, dan kuningan kita terlebih dahulu membayar tiket masuk reguler sebesar seratus dua puluh ribu rupiah. Saat sudah tiba di puncak lokasi Patung GWK kita dapat juga mengunjungi ruangan yang terdapat dalam patung GWK tersebut.Â
Ruangan di GWK puncak ada tiga puluh lantai dengan menggunakan lift. Lantai yang paling tinggi digunakan sebagai tempat sembahyang. Â Untuk dapat masuk ke dalam ruangan GWK saat sudah tiba di puncak lokasi GWK kita akan menambah pembayaran lagi sebesar dua ratus ribuh rupiah. Kita tinggal memilih untuk melihat GWK hanya melihat sampai museum GWK atau masuk juga ke dalam ruangan GWK tersebut. Patung yang merepresentasikan Dewa Wisnu sedang menunggangi Burung Garuda ini dibuat oleh I Nyoman Nuarta dalam kurun waktu hingga 28 tahun.
Saat kita sudah membayar tiket reguler kita akan antri untuk naik shuttle bis bersama dengan wisatawan lainnya menuju ke lokasi wisnu Plaza. Di wisnu plaza kita dapat melihat berbagai souvenir yang dijual seperti topi, gantungan kunci, lilin, sabun aromatherapy dan souvenir lainnya yang dijual di Plaza tersebut.Â