Kalau ditanya tentang Jakarta, apakah yang pertama terlintas dari pikiran kita? Kalau penulis ditanya adalah macet setelah macet banjir, bukan Jakarta namanya kalau tidak macet dan banjir.
Sudah lama sekali, masyarakat kota Jakarta menikmati hidup dalam kemacetan. Saya masih ingat pada tahun 2005 pertama kali saya ada di Jakarta, menggunakan transportasi umum, yaitu Kopaja tetapi bukan Kopaja 71 ya, karena Kopaja 71 adalah Komunitas Kompasianer Jakarta.Â
Pernah menikmati naik Kopaja, MetroMini dan angkot merah yang sampai sekarang masih beroperasi di wilayah Jakarta Barat Pengalaman naik kendaraan umum Kopaja dan MetroMini pernah dicopet hp dan dompet dua kali. Sampai teman saya sesama perantau Jakarta mengatakan, kalau tidak pernah dicopet naik Kopaja dan MetroMini tidak sah untuk tinggal di Jakarta, karena  bukan hanya saya saja anak rantau yang pernah dicopet, teman-teman saya yang sudah duluan merantau di Jakartapun pernah dicopet.
Pengalaman tragis lagi, saat supirnya ugal-ugalan, kadang untuk mengejar setoran berlomba dengan supir Kopaja atau MetroMini di jalan, serasa balapan mobil, yang membuat penumpang khawatir dan pucat. Kalau baru datang dari kampung saat itu harus belajar berlari mengejar bus dan harus cepat-cepat naik ke bis, kalau tidak bisa jatuh, karena belum duduk, bisnya sudah jalan.Â
Hidup di kota Jakarta memang tidak ada habis cerita dan pengalaman yang seru untuk disampaikan dan dikenang termasuk dengan alat transportasinya. Bersyukur pemerintah menemukan solusi untuk mengurangi kemacetan yaitu dengan menyediakan layananan Transjakarta. Pertama kali Transjakarta beroperasi orang menyebutnya "bus way", padahal "bus way" itu kan, jalan bis, tapi memang namanya sudah kebiasaan ya, tetap saja menyebut busway.Â
Pertama kali naik Transjakarta itu senang banget ya, namanya juga masih baru pertama kali muncul. Alat transportasi yang ada ACnya biasanya kan naik MetroMini dan Kopaja AC alami, kalau tidak bau ketek, bau bensin, bau got, segala jenis aroma.
Transjakarta sudah beroperasi sejak tahun 2004, sebuah sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan. Nah, saat dibuka layanan untuk Koridor Kalideres, kitapun mulai beralih naik Transjakarta, walau memang kadang naik MetroMini dan Kopaja, karena kalau naik Transjakarta kita harus naik tangga dan jalan menuju halte panjang, sudah lelah pulang kerja disuruh naik tangga lagi kan makin lelah juga ya, jadi kalau bekerja kita kadang-kadang masih naik Kopaja dan MetroMini. Tetapi seiring berjalannya waktu, Kopaja dan MetroMini semakin hari semakin sedikit dan akhirnya tidak beroperasi lagi hingga sekarang.
Pada hari Sabtu, 02 Maret 2024, Komunitas Kompasianer Jakarta (Kopaja71) diberi kesempatan untuk mengenal Transjakarta lebih jauh, bersama Tim Pak Bowo sebagai Kepala Departemen Humas & CSR Transjakarta ada ibu Maya, Pak Joko dan juga ibu Dinda juga ada mba Bela dan mas Eka dari Tim Sebumi. Kopaja71 diundang untuk acara Jakarta Green Tour.Â
Titik kumpul kami di Hotel Pullman, di depan halte Bundaran HI Astra bersama dengan Tim Transjakarta dan Tim Sebumi yang dimulai dengan bincang-bincang hangat dengan pak Bowo.Â