Mohon tunggu...
Grace Simbolon
Grace Simbolon Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa SV IPB

Mahasiswa SV IPB

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KJA Danau Toba Menjadi Sumber Ekonomi Masyarakat Samosir

30 Juli 2021   23:26 Diperbarui: 31 Juli 2021   00:23 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  Danau adalah salah satu bentuk ekosistem perairan tawar, dan berfungsi menjadi penampung dan menyimpan air yang berasal dari air sungai, mata air maupun air hujan. Salah satu danau dengan bentang alam yang memukau dunia adalah Danau Toba. Danau Toba hingga saat ini masih menjadi sumber daya air yang mempunyai nilai yang baik jika kita tinjau dari fungsi ekologi, hidrologi bahkan ekonomi.

Ekonomi masyarakat menjadi salah satu masalah yang tiada habisnya hampir di semua negara berkembang. Danau Toba sangat luas dengan ukuran Panjang 90 km dan lebar 30 km membuat masyarakat dari berbagai kecamatan yang ada memutuskan untuk membuat KJA(Keramba Jaring Apung). Hal ini berkaitan dengan manfaat Danau Toba sebagai habitat dari berbagai jenis organisme air, sebagai sumber air minum bagi masyarakat sekitarnya, sarana transportasi, sumber air pertanian, media perikanan (perikanan tangkap) seperti KJA (Keramba Jaring Apung).

KJA (Keramba Jaring Apung) adalah sarana ataupun wadah untuk memelihara ikan atau biota ikan yang berbentuk keranjang dari papan kayu yang di dalamnya diikat oleh jaring-jaring besar. KJA di Danau Toba merupakan salah satu sumber penghasilan masyarakat Samosir. Tak heran jika kita berkunjung ke Danau Toba maka akan selalu terlihat KJA yang berada di tengah danau. Petani KJA di samosir kurang lebih 150 orang per kecamatan. Ada 9 kecamatan yang ikut membangun KJA di Danau Toba yaitu Kecamatan Onanrunggu, Pangururan, Simanindo, Sitio-tio, Ronggur Nihuta, Palipi, Harian, dan Sianjur Mula-Mula.

Sebagai salah satu masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar Danau Toba, saya dapat melihat secara langsung perkembangan KJA khususnya di Kecamatan Pangururan. keramba jaring apung meenjadi salah satu tombak kehidupan bagi sebagian besar masyarakat di Samosir. Menurut pembagian dari aspek sosial dan ekonomi di wilayah Samosir, perkembangan budidaya ikan KJA di perairan Danau Toba memberikan pengaruh positif bagi masyarakat khususnya masyarakat lokal, dimana kegiatan ini mampu meningkatkan nilai produksi ikan serta untuk meningkatkan pendapatan bagi masyarakat. Dibalik itu, peranan budidaya ikan bagi petani KJA mampu untuk memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat baik itu dalam pekerjaan menabur ataupun mengelola ikan di KJA sehingga turut mengurangi angka pengangguran.

Di Danau Toba yang dalam dan luas, keramba ditempatkan mengapung dengan bantuan pelampung. Keramba jaring apung merupakan bentuk kurungan yang banyak di pakai dan bentuk ukurannya bervariasi sesuai dengan tujuan penggunaannya. Keramba ini memiliki nilai yang ekonomis (murah) dan menjadi alternatif atau cara yang sangat baik untuk menyimpan berbagai organisme air. Adanya budidaya ikan dalam keramba, maka diharapkan anak-anak ikan yang ikut tertangkap akan dibudidayakan, sehingga lebih meningkatkan nilai ekonomi yang tinggi agar dapat menyejahterakan masyarakat setempat.

Peranan budidaya ikan dalam keramba antara lain untuk mengembangkan usaha peningkatan sumber hayati, meningkatkan pendapatan masyarakat KJA, dapat memperluas lapangan kerja serta meningkatkan produksi nilai ekonomi yang tinggi. Tepatnya di Kecamatan Pangururan sudah banyak petani KJA yang memperoleh hasil panen ikan yang meningkat dari waktu ke waktu, buktinya sudah melalukan pemasaran ke luar daerah seperti ke Kabupaten Karo. Di sisi lain keuntungan ekonomi, KJA masih menjadi dilema bagi masyarakat sekitar karena dapat merusak lingkungan dan Danau Toba itu sendiri. Tetapi Pemerintah Samosir masih sangat berusaha untuk bekerja sama dengan petani KJA agar tetap memperhatikan kondisi Danau Toba dengan cara pembersihan KJA secara rutin.

Kebanyakan jenis-jenis ikan yang terdapat pada KJA di kecamatan tempat tinggal saya yaitu Pangururan adalah mujahir, nila, dan ikan mas. Masyarakat setempat juga mendapat keuntungan dari transaksi jual beli ikan dengan petani KJA di pasar Pangururan. Selain mendapat harga yang relatif murah, dapat juga menikmati hasil budidaya ikan daerah sendiri. Kabupaten Samosir sendiri menjadi pusat perikanan keramba jaring apung yang sejauh ini masih sukses dalam membudidayakan ikan di Danau Toba. Pasalnya, Bupati baru Samosir, Vandiko Gultom akan secepatnya menaburkan dan juga membagikan benih-benih ikan di sekitaran Danau Toba. Berharap dapat menjadi asupan semangat dan bantuan kepada para masyarakat petani KJA agar dapat meningkatkan ekonomi serta menjadi mata pencaharian yang tetap dan terus membuahkan hasil.


Penulis : Grace Simbolon

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun