Mohon tunggu...
Gita Prast
Gita Prast Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Hardiknas: Bukan Sekedar "Mengajar", tetapi "Mendidik"

2 Mei 2015   08:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:28 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Hardiknas yang dilaksanakan kembali tahun ini mengingatkan kita akan refleksi pendidikan di Indonesia. Saya teringat perkataan bapak Jusuf Kala mengenai pendidikan " Tidak Ada Suatu Negara Maju Tanpa Pendidikan Yang Keras". Ya...kata-kata ini mengingatkan kita bagaimana pentingnya pendidikan untuk memajukan negara. Melihat bagaimana perilaku generasi muda saat ini, pendidikan seperti apa yang dibutuhkan?

Kita sudah mengetahui berbagai permasalahan pendidikan di Indonesia, seperti pemerataan sumber daya pengajar terutama di pelosok, sistem dan kurikulum yang masih perlu disempurnakan, dll. Terlepas dari permaslahan ini, sebenarnya ada 1 hal yang perlu diperhatikan di bidang pendidikan, yaitu PENDIDIKAN KARAKTER.

Mengapa pendidikan karakter perlu diperhatikan?

Saya secara pribadi berpikir bahwa untuk memajukan generasi muda tidak hanya diperlukan kepintaran dalam berbagai hal, namun juga diperlukan karakter dan etika yang baik. Saat ini kita melihat, baik secara langsung maupun di media, bagaimana maraknya kenakalan remaja. Tidak sedikit anak-anak usia sekolah melakukan pencurian, membolos, bahkan yang lebih miris lagi, akhir-akhir ini muncul di berita tentang obat terlarang yang diakses oleh anak-anak sekolah.

Kenakalan remaja ini merupakan salah satu bentuk dari lalainya orangtua dan pihak sekolah dalam menerapkan pendidikan karakter. Saat ini banyak orangtua yang terlalu disibukkan dengan pekerjaannya tanpa memantau dengan detail perilaku dan perkembangan anak. Para orangtua ini "menyerahkan" anaknya kepada sekolah untuk diberikan pendidikan yang bagus. Namun, pendidikan tidak hanya mengenai matematika atau bahasa inggris, namun juga mengenai pembentukan sikap dan etika bagi si anak. Kadang, kita sebagai masyarakat, atau orangtua, atau pihak sekolah, secara tidak sadar mengesampingkan pendidikan karakter ini. Pendidikan karakter hanya dimasukkan dalam sebuah bagian kecil dari pelajaran pokok, PKn misalnya. Namun, saya berpendapat bahwa pendidikan karakter ini tidak seharusnya "dikesampingkan", namun dijadikan instrumen utama dalam membentuk karakter dan etika anak-anak usia sekolah. Rasanya percuma apabila generasi penerus memiliki kecakapan dalam berbagai bidang, namun tidak disertai dengan etika yang kuat. Akibatnya, akan muncul generasi penerus yang justru merugikan negara di masa depan, seperti para koruptor misalnya.

Oleh karena itu, seharusnya pihak orang tua dan sekolah bersinergi untuk memberikan pendidikan karakter yang diseimbangkan dengan pelajaran di sekolah. Pendidikan karakter seharusnya lebih ditanamkan lagi kepada para siswa di Indonesia untuk menghasilkan generasi penerus yang unggul.

Kembali lagi memaknai PENDIDIKAN melalui HARDIKNAS, PENDIDIKAN bukan hanya sekedar MENGAJAR anak supaya pandai, namun juga MENDIDIK anak supaya memiliki etika yang kuat. Karena generasi penerus tidak hanya buruh IQ, namun juga EQ.

Selamat Hari Pendidikan Nasional!!!!!!!!!! :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun