Mohon tunggu...
Gilly Prayoga
Gilly Prayoga Mohon Tunggu... -

Menjadi Jiwa Merdeka berbekal seberkas cahaya...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Orang Gila...

23 Oktober 2011   11:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:36 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku gila......
Tapi anehnya, tak seorangpun disekelilingku yang menganggapku gila. Malah mereka seolah terpesona. Mereka menganggapku orang yang cukup bijak untuk bisa mengetahui jalan keluar atas permasalahan yang mereka alami. Mereka kira aku bisa mengetahui perasaan mereka, padahal demi Tuhan mereka sendirilah yang mengatakannya padaku.
Aku tahu masalah mereka dari penuturannya padaku, dan ku hanya membantunya mengingat apa yang seharusnya mereka lakukan. Mereka sebenarnya yang tahu penyelesaiannya.
Ku tak mengerti, tatkala kemudian mereka datang lagi kepadaku untuk berterimakasih. Tidak, sungguh ! aku sama sekali tak melakukan apapun. Aku tak mau ada orang yang berterima kasih padaku atas sesuatu yang tak kukerjakan. Kalianlah sebenarnya yang begitu cerdas.
Aku hanyalah orang gila....
Tapi anehnya mereka hanya tertawa, terkekeh-kekeh tatkala aku meminta bantuan atas permasalahan yang kuhadapi. Mereka tak percaya orang sepertiku tak sanggup menyelesaikan masalah sendiri.
Disaat itu aku semakin gila...
Satu persatu masalah yang tak kuselesaikan itu menumpuk dikepalaku. Mengisi sepertiganya, setengahnya, dan memenuhi seluruh rongga kepalaku. Saling berdesakkan, tinggal menunggu waktu untuk meledak.
Arrgghhhhh......aku gila......
Aku sebenarnya gila. Aku tak cukup tangguh untuk bisa berdiri sendiri menghadapi berbagai terpaan masalah. Ku ingin semua tahu, aku tak sebijak yang mereka kira.
Sebenarnya aku tak bijak untuk bisa tahu semua penyelesaian masalah. Kalau aku bijak, tak mungkin pada umur yang hampir setengah abad ini ku masih belum menapaki satu jalur yang kujadikan jalan hidupku. Lebih tak mungkin lagi kalau aku menjadi seseorang yang tiap ungkapanku dipakai orang sebagai acuan bertindak, karena memang aku bukanlah orang bijak.
Atau, kalianpun tak menyadari kalau aku orang gila?
Kalau kalian masih menganggapku bijak, kalian belum cukup mengenalku dengan benar.
Kalau kalian masih terus berterima kasih padaku, kalian hanya ingin membiarkanku pada keadaan dimana ku terus merasa bersalah.
Sekali lagi, ku ingin kalian tahu.
Aku bukanlah orang bijak. Sadarilah, aku hanya seorang teman yang senantiasa berada disamping kalian dan bersedia mendengarkan disaat kaliamerasa sendiri.

Bumi para pejuang, 08 Mar. 06

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun