"Kaum ibu merasa punya kewajiban untuk melatih anak perempuan menenun karena merupakan warisan leluhur sejak dulu kala".Â
Kurang lengkap rasanya bila tidak membeli gelang tenun saat berkunjung ke Kampung Adat Bena, di Kabupaten Ngada, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Gelang Tenun Kampung Adat Bena adalah produk yang tak terpisahkan dari nilai budaya dan seni yang dihidupi oleh masyarakat Kampung Bena.
Aksesoris penghias pergelangan tangan ini, terbilang unik karena pembuatan melalui proses menenun, untuk memberi motif. Selain itu, warna benangnya terbuat dari kombinasi berbagai bahan - bahan alami.
Gelang Tenun Kampung Adat Bena bervariasi baik dari segi bentuk, motif dan warna.
Menariknya lagi Gelang Tenun yang ada di setiap rumah adat Kampung Bena, masing - masing memili kekhasan. Hal ini membuat pengunjung kian penasaran tentang cerita - cerita di balik pembuatan Gelang Tenun.
Harga Gelang Tenun Kampung Bena berkisar Rp 10.000 hingga Rp 25.000. Gelang Tenun biasanya dipajang di bagian depan rumah adat, bersama dengan produk lain - lain seperti sarung, selendang dan kerajinan lainnya.
Salah Satu Produk yang Diminati Wisatawan
Emanuel Soba, Ketua Pengelola Kampung Adat Bena menerangkan, Gelang Tenun Kampung Adat Bena adalah salah satu produk yang diminati wisatawan.
Menurut Emanuel, keahlian dasar yang harus dimiliki setiap kaum perempuan Kampung Bena untuk menghasilkan beragam produk berbahan dasar kain adalah menenun.