Â
Apa kalian sempat memandang bercak- bercak gelap di batang hidungmu? Ya, tentu kalian mengira itu komedo bukan? Coba amati dengan cermat memakai cermin pembesar ataupun flash dari kamera kalian. Bercak- bercak gelap yang melekat di batang hidung kalian tidaklah komedo melainkan sekumpulan bulu halus yang diucap trichostasis spinulosa.
Trichostasis spinulosa merupakan sekumpulan bulu halus berkisar 5- 25 helai dengan dimensi kurang dari 1 milimeter, tertanam di folikel( tempat tumbuhnya rambut), membentuk benjolan kecil bercorak hitam serta nampak berduri dan biasa terletak di atas permukaan kulit zona wajah ataupun batang hidung. Nah, sebab seperti itu sebagian besar orang salah mengira bila trichostasis spinulosa merupakan komedo( blackhead).
Buat mengenali trichostasis spinulosa lebih lanjut, ikuti penjelasannya di dasar ini!
1. Apa itu trichostasis spinulosa?
trichostasis spinulosa merupakan kendala pada tempat tumbuhnya rambut yang diisyarati dengan benjolan bercorak hitam serta umumnya timbul pada zona wajah ataupun ekstremitas. Posisi yang kerap dilaporkan semacam kulit kepala, kelopak mata bagian dasar serta buah dada. Trichostasis spinulosa ini umumnya sering terjalin pada orang berumur.
2. Pemicu trichostasis spinulosa
trichostasis spinulosa belum ditemui namun sebagian aspek eksternal yang dapat jadi memunculkan terjadinya trichostasis spinulosa di antara lain:
Terpapar debu.
Minyak berlebih.
Radiasi cahaya UV.
Panas.
Iritasi.
Trichostasis spinulosa lebih umum ditemui pada kalangan wanita berkulit gelap. Umumnya, trichostasis spinulosa nampak pada wajah serta hidung tetapi bisa jadi timbul di dahi, dada serta lengan.
3. Tipe trichostasis spinulosa
Bagi riset dalam International Journal Of Trilogy
ada 2 varian trichostasis spinulosa yang sudah ditemui ialah:
Jenis klasik non- pruritik kerap nampak pada orangtua selaku lesi semacam komedo asimtomatik yang terletak di wajah.
Jenis pruritik nampak selaku sebagian papula( benjolan) seukuran kepala peniti di batang badan serta ekstremitas atas pada berusia muda.
2 jenis tersebut bisa dibedakan dengan metode melaksanakan pemeriksaan histopatologi.
4. Penangkalan trichostastis spinulosa
Dikutip Medscape, penangkalan yang bisa kalian jalani buat meminimalisir terbentuknya trichostastis spinulosa timbul kembali yakni pemakaian lotion yang memiliki emolien serta keratolitik. Perihal ini bisa menolong melembutkan tekstur kulit. Sehabis lesi( jaringan abnormal) terangkat, pemakaian obat yang memiliki asam retinoat topikal bisa menolong menghindari lesi timbul kembali di setelah itu hari.
5. Perawatan trikostastis spinulosa
Dikutip Medscape, perawatan
buat trichostasis spinulosa terdapat 2 berbagai perawatan ialah:
1. Perawatan medis
Perawatan kedokteran buat trikostasis spinulosa umumnya diberikan buat tujuan perawatan kecantikan semacam:
Mencabut dengan pinset.
Membagikan tekanan dengan ekstraktor
komedo.
Pemakaian parafin penghilang bulu.
Strip perekat, ataupun pencabutan dengan laser.
2. Perawatan bedah
Perawatan dengan memakai laser panjang 755 nm, alexandrite laser bisa jadi pula bisa kalian pertimbangkan.
Pengobatan terbaik nyatanya ialah yang bersumber pada pengecekan dan diagnosis dokter. Sampai dari itu, apabila hadapi hambatan pada kulit serta adanya karakteristik abnormal.
yang lain, hendaknya cek ke dokter spesialis kulit supaya dapat dikenal penyebabnya serta menemukan penindakan yang pas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H