Ini cerita tentang seorang anak yang waktu itu berusia 12 tahun, yang menghadiri Rio Earth Summit/UNITED NATIONS CONFERENCE ON ENVIRONMENT AND DEVELOPMENT, Rio de Janeiro, Brazil pada 3-14 June 1992. Anak itu begitu berapi – apinya menyuarakan keperihatinannya terhadap tingkah laku para orang dewasa (orang tua) yang menurutnya telah merusak masa depan anak–anak. Dia begitu bersemangat memuntahkan keluh – kesahnya atas kondisi dunia saat itu, dan ketakutannya akan masa depan masyarakat dunia serta lingkungannya. Dialah Severn Cullis-Suzuki, gadis belia yang sekarang telah dewasa dan telah menjadi orang tua bagi anak – anaknya. Berikut ini adalah pidato Severn yang menggugah hati dan pikiran setiap orang dewasa yang masih waras:
Kami anak – anak yang berusia 12-13 tahun yang berusaha membuat perubahan. Kami adalah Vanessa Suttie, Morgan Geisler, Michelle Quigg dan saya. Kami mengumpulkan uang pribadi untuk datang kesini, 5000 mil jauhya, untuk mengatakan kepada anda, orang dewasa, anda harus mengubah cara anda. Saya hadir disini dan saat ini tanpa agenda tersembunyi, saya berjuang untuk masa depan saya. Kekalahan pada masa depan saya tidak seperti kekalahan pemilu atau point pasar saham. Saya berada disni berbicara untuk generasi yang akan datang. Saya disini berbicara atas nama anak – anak yang kelaparan di seluruh dunia, yang tangisannya tidak lagi didengar. Saya disni berbicara bagi binatang yang tak terhitung jumlahnya di seluruh planet ini, yang sekarat karena tidak ada tempat untuk mereka.
Saya merasa takut untuk berjemur di bawah sinar matahari karena ada lubang ozon. Saya takut menghirup udara karena tidak tahu lagi ada bahan kimia apa disana. Saya biasa memancing di Vancouver, tempat tinggal saya, bersama ayah (atau keluarga). Hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan ikan penuh dengan kanker. Dan setiap hari kita mendengar hewan dan tumbuhan yang punah, hilang selamanya. Dalam hidup ini, saya bermimpi dapat melihat kawanan besar binatang liar, hutan rimba belantara penuh dengan burung dan kupu – kupu, tapi saya sekarang bertanya – tanya, apakah itu akan tetap ada untuk anak – anak saya. Apkah Anda merasa khawatir tentang hal kecil seperti ini ketika anda seusia saya?
Semua ini terjadi di hadapan kita dan kita belum bertindak apa – apa, seolah –olah masih memiliki semua waktu yang kita inginkan dan semua solusinya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan tidak memiliki solusi untuk semuanya, tapi saya ingin Anda sekalian menyadari bahwa Anda pun tidak mempunyai solusi! Anda tidak tahu bagaimana cara memperbaiki lubang pada lapisan ozon. Anda tidak tahu bagaimana membawa salmon kembali pada aliran deras, Anda tidak tahu bagaimana mengembalikan hewan yang telah punah. Dan Anda tidak bisa mengembalikan hutan belantara yang sekarang menjadi gurun. Jika anda tidak tahu bagaimana memperbaikinya, berhentilah merusaknya!
Disini anda mungkin mewakili pemerintah, pelaku bisnis, organisasi, wartawan atau politikus, tapi sadarilah bahwa anda adalah ibu dan ayah, saudara dan saudari, paman dan bibi, dan Anda semua adalah anak dari seseorang. Saya hanyalah anak kecil, namun saya sadar bagian dari sebuah keluarga, 5 miliar orang (jumlah penduduk dunia saat itu, 1992), dan pada kenyataannya, 30 juta spesies yang beragam dan batas negara seperti pemerintahan, tidak akan pernah mengubah hal itu. Saya hanya anak kecil, namun saya tahu bahwa kita bersama menghadapinya, dan seharusnya bersama – sama beraksi sebagai satu dunia menuju satu tujuan.
Dalam kemarahan, saya tidak buta, dan dalam kekuatan, saya tidak takut untuk memberitahu dunia, bagaiamana perasaan saya. Negara saya benyak pemborosan, kami membeli dan membuang, membeli dan membuang. Namun negara – negara di utara tidak akan berbagi dengan yang membutuhkan. Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk berbagi, Kita merasa takut merelakan sebagian kekayaan bahkan kesejahteraan.
Di kanada, kami hidup dengan nyaman, makanan, air dan tempat tinggal tersedia. Kami memiliki jam, sepeda, komputer dan televisi hingga saat ini. Dua hari yang lalu, di Brazil, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan beberapa anak – anak yang hidup di jalanan. Seorang anak mengatakan hal ini kepada kami: ”Aku berharap aku kaya, dan jika ya, Aku akan memberi anak – anak jalanan makanan, pakaian, obat – obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih sayang.” Jika seorang anak jalanan yang tidak memiliki apa pun, bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah?
Saya tidak habis pikir bahwa anak-anak tersebut seusia dengan saya, dan ada perbedaan yang besar terkait di mana kita dilahirkan. Saya bisa menjadi salah satu dari anak – anak yang hidup di Favellas Rio; Saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia; Atau korban perang di Timur Tengah; atau pengemis di India. Saya hanya seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabiskan untuk perang dipakai menyelesaikan permasalahan alam, dan untuk mengurangi tingkat kemiskinan, betapa indahnya dunia ini jadinya!
Di sekolah, bahkan di TK, anda mengajarkan kami untuk berbuat baik di dunia. Anda mendidik kami untuk tidak saling berkelahi, untuk menyelesaikan masalah,untuk menghormati orang lain, membersihkan kekacauan, tidak melukai makhluk lain, untuk berbagi—bukannya serakah. Lalu mengapa Anda, dalam hidup melakukan hal – hal yang Anda katakana tidak boleh kami lakukan? Jangan lupa mengapa anda menghadiri konferensi ini, untuk siapa anda lakukan semua ini? Kami anak – anak Anda sendiri. Anda menentukan dalam dunia seperti apa kami akan tumbuh berkembang. Orang tua seharusnya menghibur anak – anaknya dengan mengatakan: “Semuanya baik – baik saja, ini bukan akhir dari dunia, dan kami akan melakukan yang terbaik.” Tapi Anda tidak dapat mengatakannya lagi. Pernahkah kami ada dalam daftar prioritas anda? Ayah saya selalu berkata:”Kamu adalah apa yang kamu lakukan, Bukan apa yang kamu katakana!” Nah, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari. Anda mengatakan bahwa Anda mengasihi kami. Saya menantang Anda, lakukanlah tindakan yang mencerminkan kata – kata Anda! Terima kasih.
Alih bahasa Video ini disadur (dengan sedikit koreksi) dari koleksi Video yang di upload oleh user Facebook dengan nama Wahyu Kristian Wijaya. Versi asli dalam bahasa Inggris bisa dilihat di link ini: Severn Cullis-Suzuki at Rio Summit 1992.