Mohon tunggu...
Gordi SX
Gordi SX Mohon Tunggu... Freelancer - Pellegrinaggio

Alumnus STF Driyarkara Jakarta 2012. The Pilgrim, La vita è bella. Menulis untuk berbagi. Lainnya: http://www.kompasiana.com/15021987

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Orang Italia Mengubah Masa Lalu Menjadi Masa Datang

16 Oktober 2016   07:21 Diperbarui: 30 Oktober 2016   05:33 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monumen Giuseppe Verdi yang diresmikan pada 1920, sebelum dibom pada Perang Dunia II, FOTO: expo-magazine.com

Perang di Eropa menghilangkan nyawa banyak orang tetapi tidak menghilangkan sejarah. Dengan ini, sejarah pun tetap terus berkembang. Sejarah bukan lagi hanya soal masa lalu tetapi juga tentang masa depan.

Italia adalah salah satu bangsa yang terus menghidupkan masa lalu itu. Ini memang tidak terlepas dari sejarah panjang bangsa ini dari berbagai segi. Budaya, seni, arsitek, bahasa, makanan, minuman, dan sebagainya.

Di Parma, ada banyak tanda masa lalu itu yang masih dinikmati hingga saat ini. Saya selalu terkagum-kagum sambil memuji kehebatan orang Parma dalam merekonstruksi ingatan sejarah mereka.

Salah satu hasil ingatan sejarah itu adalah monumen Giuseppe Verdi yang ada di dekat piazza della pace. Monumen ini menggunakan sebagian kecil dari halaman besar di piazza yang berada di pusat kota ini.

Monumen Verdi saat ini di halaman piazza della pace, FOTO: tripadvisor.it
Monumen Verdi saat ini di halaman piazza della pace, FOTO: tripadvisor.it
Monumen ini dibuat untuk memperingati 200 tahun kelahiran Giuseppe Verdi. Verdi adalah salah satu komponis musik terkenal di Italia. Saking hebatnya, dia bahkan menyusun sebuah himne untuk para prajurit perang pada zamannya.

Verdi adalah penduduk asli Parma. Dia lahir di satu desa kecil yang merupakan bagian dari Kota Parma pada 10 Oktober 1813. Dia meninggal di Kota Milan pada 27 Januari 1901.

Orang Parma menaruh perhatian besar padanya. Seperti juga di kota lainnya, Verdi memang mendapat banyak perhatian. Beberapa kota di Italia bahkan mengabdikan patungnya di kota mereka. Misalnya di Kota Milan yang besar itu. Entah mungkin karena Verdi meninggal di sini.

Jika Verdi saja dihormati di sini, apalagi orang Parma yang masih punya hubungan keluarga yang dekat dengan Verdi. Momen yang tepat untuk menghormatinya adalah pada perayaan 200 tahun kelahirannya (1813-2013).

Monumen Verdi, tampak dari bagian belakang, FOTO: jacqueslanciault.com
Monumen Verdi, tampak dari bagian belakang, FOTO: jacqueslanciault.com
Saat itu pemerintah Kota Parma bersama warga Parma membangun monumen kecil di pusat Kota Parma. Monumen itu berukuran kecil jika dibandingkan monumen aslinya yang hancur pada perang dunia kedua tepatnya pada 13 Mei 1944.

Monumen aslinya berada di dekat Stasiun Kereta Api Kota Parma. Saat itu, banyak warga Parma mengenangnya setiap kali mereka masuk kompleks stasiun. Bayangkan, setiap warga yang hendak bepergian pasti melihat monumen itu.

Monumen itu dikerjakan oleh arsitek kelahiran Parma Lamberto Cusani (1877-1966). Dia membutuhkan waktu sekitar 7 tahun untuk merealisasikan monumen bagi orang terkenal dan sekaligus kebanggan mereka. Cusani mulai merancang kompleks monumen ini pada 1913. Pekerjaan berlangsung lama hingga diresmikan pada 22 Februari 1920.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun