Nyamannya jalur pejalan kaki di Italia, FOTO: pejalan kaki di kota Forli, dokpri
Salah satu tolok ukur kota yang ramah adalah adanya jalur pejalan kaki. Jalur ini menjadi sebuah keharusan karena kota adalah pusat pertemuan antara manusia. Maka, bagaimana pun manusia tetap menjadi nomor satu.ย
Itulah sebabnya sebuah kota mesti memerhatikan ruang gerak untuk manusia. Ruang gerak itu tidak melulu pada sarana transportasi masal tetapi terutama dan yang pertama adalah ruang gerak berupa jalur pejalan kaki.
Di kota-kota besar di Eropa, ruang gerak pejalan kaki terbuka lebar. Jalur pejalan kaki untuk setiap kota hampir ada di mana-mana. Jangan heran jika banyak orang berjalan kaki di tengah kota.
Di kota Parma misalnya jalur pejalan kaki ada di mana-mana. Jalur ini hampir sama dengan jalur sepeda. Bahkan, dari segi lebar, jalur pejalan kaki lebih lebar dari jalur sepeda. Jalur sepeda biasanya berlebar 1-1,5 meter sementara jalur pejalan kaki 2-2,5 meter. Betapa lebarnya jalur pejalan kaki.ย
Ini membuktikan bahwa warga kota memang membutuhkan jalur itu dan pengelola kota memerhatikannya dengan baik. Pemerintah kota tahu kebutuhan rakyatnya dan mau memenuhi kebutuhan ini.
Di beberapa bagian kota Parma terdapat jalur pejalan kaki yang nyaman. Ada yang berbarengan dengan jalur sepeda dan ada yang dikhususkan untuk pejalan kaki. Tidak perlu mencarinya karena semua sudah diberi rambu. Tinggal perhatikan gambar di rambu. Kalau ada rambu bergambar pejalan kaki, itulah jalurnya.ย
Untuk yang nebeng dengan jalur sepeda juga diberi rambu dan tanda khusus di jalan. Jalur sepeda biasanya diberi warna hijauย dan garis pinggir beserta garis tengahnya diberi warna putih. Jadi, di luar jalur berwarna tersebut, pejalan kaki berhak mengklaimnya sebagai jalur pejalan kaki. Biasanya warga kota sudah tahu dengan jelas tentang hal ini.
Adanya jalur pejalan kaki ini membuat warga kota nyaman untuk pergi ke mana-mana. Jalan kaki memang asyik dan menyehatkan. Saya biasanya selalu berjalan kaki untuk menempuh tujuan dekat dan dengan sepeda untuk tujuan jauh. Ini tentu saja juga menjadi kebiasaan warga kota Parma. Pejalan kaki biasanya saling sapa. Saling sapa karena sering bertemu atau baru bertemu tetapi sudah kenal. Ini yang sering saya alami.ย
Meski saya hanya berjalan dari rumah ke pusat kota yang jaraknya hanya 2 kilometer. Sepanjang ruas jalan itu, ada banyak orang yang saya jumpai. Ada yang memberi saya sapaan dengan ucapan ciao, salam, atau juga dengan anggukan kepala sambal tersenyum, bahkan ada yang sampai berhenti sebentar untuk bercerita. Ini keuntungan lain yang saya dapat sebagai pejalan kaki di Parma.