Mohon tunggu...
Gordi SX
Gordi SX Mohon Tunggu... Freelancer - Pellegrinaggio

Alumnus STF Driyarkara Jakarta 2012. The Pilgrim, La vita รจ bella. Menulis untuk berbagi. Lainnya: http://www.kompasiana.com/15021987

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menulis Topik yang Jarang Diulas  

13 Desember 2015   09:02 Diperbarui: 13 Desember 2015   20:16 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ย 

[caption caption="voice of the voiceless"][/caption]Menulis mestinya memang punya tujuan. Entah tujuannya berkaitan dengan orang lain atau juga untuk diri sendiri. Lebih bagus jika tujuannya untuk keduanya.

Dua bulan lenyap dari kompasiana, begitu banyak pembaruan yang ada. Coba masuk minggu lalu, sayang tidak bisa memasukkan tulisan. Seperti biasa dialihkan ke blogspot. Tidak apa-apa. Toh, intinya menulis. Dan, memublikasikannya di dunia maya.

Bukan penulis yang rajin berkompasiana. Masa-masa rajin menulis mungkin untuk sementara lewat. Entah nanti datang lagi. Kiranya YA. Wong menulis sudah jadi mendarah daging. Dua bulan lenyap memang bukan berarti tidak menulis. Tetap menulis. Hanya saja dipublikasikan di dunia maya yang lain. Makanya, mau masuk ke kompasiana perlu pemanasan dulu. Membaca dan memberi komentar di beberapa tulisan.

Setelah otak segar kembali dan pikiran mulai tertata, barulah mulai menulis. Tulisan ini juga boleh dibilang pemanasan. Sekadar latihan lagi. Ide menulis belum muncul. Tulisan ini hanyalah ide sepintas yang tidak disiapkan sebelumnya. Meski demikian, tulisan ini bukan asal tulis.

Itulah sebabnya saya menulis judul MENULIS TOPIK YANG JARANG DIULAS. Judul ini saya ambil dari status-profil kompasiana saya. Baru saja diperbarui. Bukan tanpa alasan. Alasan yang mendasar adalah ketidakadilan media dalam memberitakan peristiwa dan kejadian yang terjadi di sekitar saya.

Satu orang mati di Amerika atau di Eropa, beritanya membludak di media. Sementara puluhan bahkan ratusan orang meninggal di Afrika, tidak ada berita sama sekali. Media diam saja. Media tidak menjalankan tugasnya. Begitu kira-kira komentar orang. Beberapa teman saya memang mengatakan demikian.

Saya jadi berpikir, benar juga. Beberapa kali kami mendiskusikan hal ini. Mengapa ya, kita ikut saja dengan pemberitaan media tanpa mau mengkritiknya? Media punya standarnya tersendiri dalam memberitakan sesuatu. Beberapa teman mengatakan jika mereka melihat hal ini di kantor redaksi beberapa media yang mereka kunjungi. Di situ sudah ada daftar berita yang dimuat di media mereka entah mingguan atau harian. Ini berarti informasi yang disajikan sudah dipilih. Tentu saja ini sah-sah saja. Tapi, kalau tidak memberitakan berita yang benar-benar terjadi tentu jadi masalah. Contohnya yang saya sebut tadi.

Saya lalu berniat untuk menulis topik yang tidak diulas atau yang luput dari pemberitaan dan tulisan banyak orang. Tentu ini ideal yang muncul begitu saja setelah bergulat dengan peristiwa tadi. Semoga bisa jadi nyata. Kalau pun tidak, paling tidak berani mencobanya.

ย 

Salam kompasiana kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun