Mohon tunggu...
Gordi SX
Gordi SX Mohon Tunggu... Freelancer - Pellegrinaggio

Alumnus STF Driyarkara Jakarta 2012. The Pilgrim, La vita รจ bella. Menulis untuk berbagi. Lainnya: http://www.kompasiana.com/15021987

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menengok Model Jalur Sepeda di Kota Parma

15 Mei 2016   06:08 Diperbarui: 19 Mei 2016   11:59 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Denah jalur sepeda di kota Parma, FOTO: http://turismo.comune.parma.it/it/allegati/itinerari-e-visite/pisteciclabilipr.jpg

Kota Parma adalah salah satu dari sekian kota di Italia Utara yang mempunyai jalur sepeda. Dengan adanya jalur sepeda, penduduk kota dan pengunjung dari luar kota bisa menjelajah kota Parma dengan sepeda. Jangan heran jika sepeda menjadi salah satu alat transportasi di kota Parma.

Kota-kota di Italia tidak seragam dalam menyediakan jalur sepeda. Bahkan boleh dibilang, tidak semua kota di Italia mempunyai jalur sepeda dalam kota. Lihat tulisan saya sebelumnya di sini. Parma beruntung karena mempunyai jalur sepeda ini. Penduduk kota Parma pun bisa ke mana-mana dengan sepeda. Dari rumah ke sekolah, dari rumah ke tempat kerja, ke stasiun kereta, terminal bus, rumah sakit, kampus universitas, ke taman-taman kota, ke tempat belanja, dan sebagainya. Saya termasuk salah satu pengguna sepeda ini untuk berkeliling ke berbagai penjuru di kota ini.

Mayoritas penduduk kota Parma memang suka naik sepeda. Dari anak-anak, orang muda, juga orang tua. Seorang sahabat saya yang berumur lebih dari 70 tahun pun masih bersepeda ketika mengunjungi teman-temannya di rumah sakit. Satu kali dia berguyon pada saya, kalau kamu ke rumah sakit naik bis, kamu harus melewati 8-10 halte, sedangkan kalau naik sepeda, kamu hanya melewati 4 jalur sepeda.

Kota Parma memang rata. Tidak ada pendakian dalam kota. Dari ujung yang satu ke yang lainnya rata. Dengan ini, jalur sepeda mudah dibangun. Apalagi jalannya lurus. Sudah ditata sedemikian rupa sehingga jalur sepeda pun mempunyai tempatnya.

Ada 2 model jalur sepeda yang ada di kota Parma. Pertama,ย ciclopedonale,ย yakni jalur sepeda dan jalur pejalan kaki.ย Di sini juga dibedakan jadi dua. Ada jalur sepeda yang digabung dengan jalur pejalan kaki. Jadi, di jalannya ada rambu untuk sepeda dan pejalan kaki. Jalur ini dipakai bersama. Pengguna sepeda wajib memerhatikan jalur ini karena penggunaannya bersama-sama. Ada juga jalur sepeda yang dipisahkan dari jalur pejalan kaki.ย Di sini agak mudah membedakannya karena ada batasnya. Jadi, meskipun jalan itu hanya satu tetapi di dalamnya dibagi dua. Satu bagiannya untuk sepeda lainnya untuk pejalan kaki. Pejalan kaki hanya boleh lewat di jalurnya. Demikian juga dengan pengguna sepeda. Kedua, ciclabile yakni khusus jalur sepeda.ย Di sini hanya untuk pengguna sepeda. Pejalan kaki tidak diperkenankan untuk melewati jalur ini.

Jalur sepeda berwarna hijau
Jalur sepeda berwarna hijau
Bervariasinya model jalur ini membuat jalur sepeda di kota Parma agak panjang. Kalau dihitung jumlahnya menjadi 85 km. Jumlah ini didasarkan pada data dari situs ini. Tentu panjangnya seperti ini karena ada banyak jalur sepeda. Jumlah ini adalah kalkulasi dari panjang semua jalur yang ada. Jumlah ini hanya dari jalur yang ada di dalam kota. Belum dihitung dengan jalur yang ada di luar kota. Dari semua jalur ini, jalur terpendek adalah 1 kilometer dan terpanjang 9 kilometer. Peta jalur sepedanya bisa dilihat di situs ini.

Jalur sepeda yang ada di dalam kota Parma sebagian besarnya dilalui sebagai jalur transportasi. Bukan untuk jalur balap sepeda. Keunikannya di sini muncul karena Pemerintah kota Parma menyediakan jalur khusus yang dipisahkan dari jalan raya untuk mobil. Jadi, pengguna sepeda tidak perlu khawatir ditabrak mobil. Di beberapa jalur memang tampak seperti berseberangan dengan jalur mobil. Tetapi di sini, sudah ada rambu yang jelas. Mobil tidak boleh lewat kalau ada sepeda yang sedang menyeberang. Untuk hal ini, penduduk kota Parma sudah paham betul. Sang sopir dengan sendirinya akan mengerem mobilnya sampai berhenti ketika ada sepeda yang sedang muncul di jalur penyeberangan. Sudah menjadi hukum alam di sini bahwa mobil harus mendahulukan pengguna sepeda dan pejalan kaki. Tidak perlu menunggu mobil lewat baru pengguna sepeda menyeberang. Cukup berhenti sebentar di ujung jalur penyeberangan untuk sepeda, mobil-mobil yang sedang lewat akan berhenti.

Meski demikian, pengguna sepeda tetap dianjurkan untuk berhati-hati. Lebih baik berhenti sebentar di ujung jalur penyeberangan daripada langsung nyeberang. Bisa saja terjadi bahwa sang sopir tidak melihat dengan jelas kalau ada penyeberang. Di sini dituntut kerja sama untuk selalu berhati-hati.

Pengguna sepeda di kota Parma juga dituntut untuk menaati peraturan lalu lintas. Tidak semua jalur penyeberangan di kota Parma dikhususkan untuk sepeda. Bahkan, di beberapa jalan raya, tidak ada jalur penyeberangan untuk pengguna sepeda. Yang ada hanya penyeberangan untuk pejalan kaki, zebra crossing. Di sini pengguna sepeda harus turun dari sepeda dan menuntun sepedanya sampai di seberang jalan. Jika pengguna sepeda masih nekat naik sepeda dan menyeberang lalu terjadi kecelakaan, dia yang salah. Pemerintah kota Parma sudah menyosialisasikan peraturan ini kepada semua warga kota. Beberapa kali terjadi seperti ini dan pengguna sepeda mendapat denda untuk membayar sejumlah biaya sesuai pelanggarannya.

Satu jalan untuk 2 fungsi, jalur sepeda dan pejalan kaki
Satu jalan untuk 2 fungsi, jalur sepeda dan pejalan kaki
Hal ini bisa dihindari jika pengguna sepeda jeli melihat jalur yang ada. Biasanya untuk jalur sepeda resmi ada jalur penyeberangannya di jalan raya. Jalur penyeberangannya berwarna merah dan ada gambar sepedanya. Sedangkan untuk jalur sepeda yang tidak berbenturan dengan jalan raya, tidak ada jalur penyeberangannya. Jadi, kalau lewat di sini, pengguna sepeda wajib menuntun sepedanya sampai di seberang jalan. Ini saja kuncinya. Pada praktiknya, banyak juga pengguna sepeda yang menyeberang tanpa menuntun sepeda padahal penyeberangannya hanya untuk pejalan kaki. Motifnya tentu mau cari cepat. Untung tidak terjadi kecelakaan. Kalau ada kecelakaan, dialah yang akan kenan denda.

Dengan adanya jalur sepeda ini, penduduk kota Parma pun tidak mempunyai cenderung menggunakan mobil pribadi atau bus umum. Mobil pribadi dipakai hanya untuk jarak jauh atau kebutuhan mendesak saja. Jadi, naik sepeda bukan saja menyehatkan badan pendayung sepeda tetapi juga menyehatkan lingkungan. Daun-daun dan pepohonan tidak kena polusi dari asap pembakaran BBM dari kendaraan bermotor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun