Kunjungan Paus Fransiskus ke kota Jeans hari Sabtu 27 Mei lalu meninggalkan pesan mendalam. Kunjungan itu membuka sejarah, kehidupan, dan suasana kota Jeans saat ini.
Kota Jeans atau Genoa dalam bahasa Indonesia dan Genova dalam bahasa Italia memiliki arti penting dalam sejarah Italia. Kota di Italia Utara ini termasuk dalam segitiga emas industri Italia. Bersama 2 kota lainnya, Genoa membentuk poros Milano-Torino-Genova. Tiga kota ini adalah gudangnya industri besar Italia.
Kota Genoa saat ini berpenduduk 583.983 orang. Mobilitas penduduk sebanyak ini berkait dengan penduduk lainnya yang terhubung dengan transportasi metropolitana di kota makanan ini. Dengan metropolitana, penduduk Genoa terhubung dengan penduduk di kota-kota sekitarnya. Jadinya, metropolitana pun mengangkut sekitar 1.510.000 orang setiap harinya.
Jumlah ini memang begitu banyak. Pekerjaan di Genoa membutuhkan banyak pekerja. Jangan heran, jika berbagai bidang baik di darat maupun di laut menjadi lapangan pekerjaan penduduk Genoa dan pendatang yang mencari pekerjaan tetap di kota ini. Selain industri yang terkenal, lapangan pekerjaan juga bisa ditemukan di bidang pariwisata, restoran, makanan, dan banyak bidang lainnya.
Saat tiba di kota ini, Paus Fransiskus menatap pelabuhan di kota Genoa. Ia ingat, kakek-neneknya dulu berangkat dari pelabuhan ini untuk memperbaiki hidup di negeri baru, Argentina. Paus Fransiskus adalah cucu dari keluarga yang berangkat dari pelabuhan ini pada lebih dari 1 abad yang lalu. Di sini, kakek-neneknya menunggu kapal setelah datang jauh-jauh dari kota Piemonte-Torino.
Bagi Paus Fransiskus, pelabuhan ini adalah bagian dari sejarah keluarganya. Sejarah ini juga kiranya menjadi bagian dari kehidupan ribuan bahkan jutaan pekerja dan penduduk Genoa saat ini. Sejarah ini pun menjadi perhatian Paus Fransiskus. Sejarah ini bagaikan cabang yang melekat dalam kehidupannya. Itulah sebabnya, cabang itu begitu kuat sehingga sulit dilupakan. Paus Fransiskus pun dengan senang hati merayakan Perayaan Ekaristi di piazza pelabuhan ini.
Perayaan ini bukan saja menandakan eratnya ikatan sejarah itu. Perayaan ini mau mengingatkan juga bahwa dulu, kakek nenek orang Italia mempunyai wawasan yang luas dan semangat juang yang tinggi. Di pelabuhan ini, 2 sikap ini menjadi modal utama mereka. Itulah sebabnya, kepada kaum muda di kota Genoa, Paus Fransiskus menegaskan pentingnya 2 sikap ini.
Dalam Perayaan Ekaristi (Misa) ini, Paus Fransiskus menerima 2 hadiah terindah dari penduduk Genoa. Dia menerima pakaian misa โCasulaโ atau Kasula dalam bahasa Indonesia yang terbuat dari bahan Jeans berwarna Putih dan Salib yang terbuat dari bahan besi. Dua hadiah ini memiliki arti penting bagi penduduk Genoa dan juga bagi Paus Fransiskus.
Kasula berbahan Jeans dihadiahkan oleh sejumlah siswa SMA โIstituto Duchesa di Galleriaโ di kota Genoa. Sekolah ini mendidik siswa SMA untuk terampil dalam bidang mode, perhotelan, pariwisata, tata boga, dan sebagainya. Tiziana Tassara, dosen yang membina para siswanya mengatakan, hadiah Kasula ini adalah simbol kasih sayang dari seluruh penduduk Genoa untuk Paus Fransiskus. Melalui Kasula iniโtutur Tizianaโtergambar pelukan hangat sebagai tanda penerimaan untuk Paus.