Pemerintah Inggris berusaha menumbuhkan minat baca warganya. Usaha ini pun mulai dikerjakan sejak di sekolah dasar. Inggris ingin menanam kebiasaan baik ini sejak dini.
Program ini pun dijalankan bersama para pemain sepak bola Inggris, Premier League. Tak tanggung-tanggung, para pemain menenteng buku-buku di sekolah-sekolah di seluruh Inggris dan Wales. Tujuan yang mau dicapai adalah mendapatkan para pembaca buku yang militan. Sehingga, nantinya siswa-siswi sekolah ini punya sikap seperti pemain sepak bola: terus berjuang untuk menang. Maka, para pembaca mesti menang atas kecenderungan malas membaca buku.
Sekitar 1000-an anak-anak (5-13 tahun) di Inggris mengikuti program yang bernama "Premier League Reading Stars" ini. Program ini kental dengan aroma sepak bola. Memang, sepak bola sudah mendarah daging di Inggris. Itulah sebabnya, anak-anak sekolah dan anak muda Inggris pun tak mau ketinggalan dengan sepak bola. Jika sepak bola menjadi idola, apa pun yang terjadi di dunia sepak bola akan ditiru oleh para penggemar.
Dalam situsnya, Rising UK Literacy Level menunjuk pada 3 hal penting, yakni membaca, menulis, dan berbicara. Kiranya ini menjadi 3 hal penting jika ingin meningkatkan kemampuan membaca sastra. Dan, memang inilah yang diminta oleh pemerintah Inggris kepada para pemain sepak bola dalam misinya ini.
Para pemain mengadakan kunjungan ke sekolah-sekolah, mengajak anak-anak SD untuk membaca buku, juga selingan bermain dan menonton film, kuis-kuis berhadiah seputar tema membaca buku dan menulis sastra. Yang paling konkret lagi adalah para pemain diminta untuk membantu para siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis dan membaca.
Dua figur ini---selain mengajak anak-anak untuk membaca dan menulis, ikut meramaikan kegiatan ini dengan membantu para siswa yang berasal dari keluarga-keluarga miskin. Para siswa yang mengidolakan klub tertentu pun mendapatkan kaus dari klub tersebut. Inilah yang membuat semua anak mendapatkan kaus dari klub kesayangannya. Kaus ini melengkapi hadiah lainnya, seperti bolpoin, poster, sertifikat, gelang tangan, poster, dan sebagainya.
Program ini terbukti ampuh. Ini berarti dunia sepak bola Inggris mampu menggenjot minat baca dan tulis para siswa Inggris. Ada peningkatan jumlah siswa yang berminat membaca buku dari 44% ke 59%. Demikian juga dengan mereka yang memang sudah punya kebiasaan membaca buku setiap minggu, dari 63% menjadi 80%. Peningkatan di atas 50% juga muncul di kalangan siswa yang sekadar "mencintai dunia membaca" dan mereka yang membaca buku setiap hari. (Popotus 6/6/2017)
Penelitian ini juga merilis minat baca sesuai tema. Kaum lelaki pada umumnya suka komik dan majalah olahraga, serta game, sementara kaum perempuan buku-buku cerita dan novel yang berisi kisah nyata.