Boleh jadi ke depannya, rumah ini akan lebih modern lagi. Kemungkinan itu selalu ada. Maka, kami bersyukur pada Dia karena selalu memberi yang kami butuhkan. Terima kasih untuk mereka yang mau membantu membuatkan yang terindah untuk rumah ini.
Kamar paling atas ini memang unik. Satu-satunya kamar teratas di rumah ini. Saya memilihnya hanya karena ingin melihat pemandangan berbeda dari kamar lainnya yang terletak di bawahnya. Saya beruntung bisa datang lebih dulu untuk menyiapkan rumah ini. Kami bertiga bisa memilih sesuai keinginan kami. Dua sahabat saya lainnya memilih di lantai 3. Saya pilih yang ini.
Tak ada yang special yang terjadi sebelum tidur semalam. Pekerjaan setengah hari plus perjalanan 3 jam kemarin memang cukup menjadi alasan untuk langsung tidur nyenyak semalam. Hanya membuat tanda palang di dahi untuk berpamitan dengan-Nya setelahnya selamat malam dan selamat tidur.
Satu jam terakhir menjelang jam bangun, saya menyalakan radio FM. Ada siaran berbahasa Jerman. Kaget dan pingin mendengarnya dari dekat. Tapi, rasa malas masih menang. Diam terus di tempat tidur sambil menikmati lagu-lagu dan siarannya. Tentu saja tak mengerti semuanya. Tetapi rasa ingin menikmatinya saja cukup membuat saya ingin terus mendengarnya. Penghuni daerah ini memang tak hanya mereka yang berbahasa Italia. Ada juga yang berbahasa Jerman.
Sekadar berbagi yang dilihat, ditonton, dirasakan, dialami, dibaca, dan direfleksikan.
Tulisan terkait dari urutan terakhir:
- Hebatnya Orang Italia Merawat “Istri Kedua” Mereka
- Menengok Rumah Musim Panasnya Orang Italia
- Cicip Restoran di Pinggir Danau Cantik Molveno
- Serunya Petualangan di 3 Jalan Tol di Italia