Mohon tunggu...
Gordi SX
Gordi SX Mohon Tunggu... Freelancer - Pellegrinaggio

Alumnus STF Driyarkara Jakarta 2012. The Pilgrim, La vita è bella. Menulis untuk berbagi. Lainnya: http://www.kompasiana.com/15021987

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Hebatnya Orang Italia Merawat “Istri Kedua” Mereka (4)

6 Juli 2016   05:30 Diperbarui: 6 Juli 2016   08:53 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada penggila motor yang menyebut sepeda motor mereka sebagai istri kedua. Ini untuk menggambarkan kedekatan mereka pada sarana tersebut.

Istri pertama tentu saja diberi kasih sayang yang penuh. Tanpa itu, hidup bersama sebagai suami-istri bisa kandas di tengah jalan. Jika ini gagal, bahtera keluarga akan tamat riwayatnya. Dia akan tenggelaman sebelum sampai pada dermaga tujuannya.

Seperti pada istri pertama, sang suami juga memberi perhatian pada istri kedua yakni sepeda motor tadi. Perhatian yang tentunya tidak kurang juga meski kadarnya tidak boleh melebihi perhatian pada istri pertama. Maka, tiap hari pun, dia akan selalu memerhatikan istri kedua ini. Dia akan memberikan perawatan yang penuh sebagaimana layaknya istri kedua. Tanpa perawatan itu, sepeda motor pun akan cepat rusak.

stop kontaknya banyak, meja kecil sekaligus lemari
stop kontaknya banyak, meja kecil sekaligus lemari
Sepeda motor sebagai istri kedua bisa menjadi gambaran perhatian orang Italia kepada rumah kedua mereka. Anggap saja rumah kedua itu seperti sepeda motor tadi yakni sebagai istri kedua. Bagi orang Italia, rumah kedua adalah rumah yang mesti diberi perhatian serius. Tinggal 3 bulan saat musim panas di rumah ini tidak mengurangi perhatian mereka kepadanya.

Orang Italia betul-betul memerhatikan hal ini. Maka, perlengkapan rumah kedua pun tidak kurang dari rumah pertama. Perlengkapan di sini tentu saja yang berkaitan dengan kebutuhan mereka di musim panas. Ini perlengkapan utama. Tetapi, bukan berarti perlengkapan lainnya ditiadakan. Perlengkapan lain juga selalu ada.

Ini mengandaikan bahwa rumah ini digunakan juga di luar musim panas. Tak heran jika, pemanas ruangan pun tersedia. Pemanas ini kiranya hanya digunakan saat musim dingin. Rumah membutuhkan pemanas ruangan agar rumah tidak dibiarkan dingin. Penghuninya bisa menderita.

di lantai teratas di rumah 4 lantai ini, kasur tertutup, siap digunakan
di lantai teratas di rumah 4 lantai ini, kasur tertutup, siap digunakan
Memang itulah yang terjadi di rumah musim panas di kota Molveno-Trentino ini. Sebagian besar rumah di sini (sekitar 80%) hanya digunakan saat musim panas. Jangan heran jika di luar musim ini, rumah-rumah indah ini dibiarkan tanpa penghuni. Hal ini tampak dari pemandangan yang ada. Mendekati musim panas misalnya pada bulan Mei, kompleks dan rumah-rumah tersebut dibersihkan.

Ini juga yang kami lakukan sejak beberapa hari lalu. Hanya saja, bedanya, kami mulai terlambat. Rumah-rumah alain sudah lebih dulu. Kami baru mulai bekerja pada pertengahan Juni. Ketika kami tiba, rumah-rumah lain sudah cantik, bersih, wangi, dan menarik.

Rumah-rumah lain itu memang beda dengan rumah kami. Rumah lain itu berbentuk hotel. Maksudnya, rumah itu berfungsi sebagai hotel dan restoran. Meski model dan bentuk rumah hampir sama, rumah kami bukan hotel. Rumah kami hanya sebagai tempat peristirahatan. Kami tidak memungut biaya dari para pengguna rumah. Sebagaian besar penggunanya memang hanya kami dan para sahabat kami. Yang kami minta hanya tetap menjaga kebersihan dan kecantikan rumah.

pengatur suhu pemanas ruangan
pengatur suhu pemanas ruangan
Meski sebagai tempat peristirahatan, rumah kami tetap tidak berbeda jauh dengan rumah lainnya. Ini menjadi standar yang diterapkan oleh pemerintah setempat di sini. Semua rumah diatur sedemikian rupa sehingga menjadi rumah yang nyaman. Entah hotel atau rumah yang tidak disewakan, semua diperlakukan sama. Diterapkan standar yang sama sebagai rumah di kawasan pariwisata.

Menjadi tukang bersih rumah yang datang lebih dulu di sini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi saya. Dalam hotel mewah dan bersih, yang menjadi raja sebenarnya adalah tukang bersih rumah dan bukan boss. Boss hanya menjadi raja dengan namanya. Sedangkan tukang bersih rumah menjadi raja karena pekerjaannya. Dia tahu seluk beluk rumah sehingga dia pun tahu bagaimana membuat rumah itu bersih dan mewah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun