Mohon tunggu...
Jo Ariefianto
Jo Ariefianto Mohon Tunggu... -

penikmat senja, pecinta puisi, membenci kerinduan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Lelah II

23 Mei 2012   06:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:56 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Belum ada judul

Ku biarkan kau menyerah.
Tapi ingat, untuk malam ini saja.
Hanya baringkan tubuh yang kau sebut itu rapuh
Tak perlu ragu, kan ku kecup apa yang kau sebut itu peluh.
Tak usah tanya, tutup mata saja.
Dan coba dengar..
Hingar bingar ombak
yang selalu menghempas batu tegar.
Sebelum kau ucapkan "selamat tidur" kepadaku, sayang
lepaskan dulu bumi
yang jadi alas kau berlari.
Tersenyumlah..
Karena malam ini, aku kan menjadi laut yang tenang,
ku kan bawa lelahmu dengan hati senang.
Ijinkanlah kau ku dekap..
Kan ku sampaikan sebuah rahasia,
yang dulu kau sebut hanya sepotong maya.
Bagaimanapun juga,
kotak impian atau bahkan ruang peraduan
adalah aku yang mengayunkan.
Kau boleh marah,
tapi jangan hilang percayamu untukku.
Kini, ku tahu darimana sakitmu berawal,
kini juga ku mohon akhirilah..
Ijinkanlah ku tidur disampingmu, sayang.
Karena esok, kau kan lebih membutuhkanku dari apa yang kau lihat saat kau membuka matamu.

*cipt. Rizqa yuniarti

sahutan dari puisi "Aku lelah"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun