Inilah Suku Hadza
Yang tak bertani, yang tak beternak, hidup merdeka tanpa batas hari. Merekalah sang pemburu dan pengumpul sejati yang hampir tak berubah sejak 10,000 tahun lalu. Adakah kearifan mereka yang telah kita lupakan ?
[caption id="attachment_223449" align="alignnone" width="619" caption="Suku Hadza - mencari hasil buruannya....... Photograph by Martin Schoeller National Geographic m"][/caption]
Apa hubungan Suku Hadza dengan Polisi Indonesia?
Adalah Kombes Wahyu Widada, Kapolres Tangerang yang menginginkan anggotanya bertubuh ramping sehingga kalau mereka mengejar penjahat sang polisi bisa berlari dengan cepat. Wahyu Widada menyuruh anggotanya untuk berolah raga untuk menambah pengeluaran energi mereka. Dia dan dokternya berpendapat bahwa penyebab kegemukan adalah kurangnya pengeluaran energi. Tak hanya Kapolres yang berpendapat seperti itu, WHO pun berpendapat sama tentang obesity.
Maka untuk mengurangi kegemukan rumusnya yang selalu kita dengar adalah: 1. Tambah aktivitas fisik 2. Kurangi asupan makanan (terutama lemak). Sesederhana itukah..........?
Penelitian aktivitas Fisik suku Suku Hadza
Mari kita belajar pada suku Hadza. Suku ini juga disebut Hadzabee, adalah suku yang dikenal dalam film "The God Must Be Crazy". Mereka tinggal di Tanzania, berdekatan dengan danau Eyasi bertetangga dengan dataran Serengeti.Penelitian dilakukan terhadap 13 pria dan 17 wanita suku ini. Pria bekerja mencari binatang buruan atau mencari madu. Wanita mencari ubi dengan alat-alat yang sangat sederhana seperti alat jaman Pleistocene. Hidup mereka aktip. Wanita berjalan hingga rata-rata 5,8 km pria 11,4 km per hari. Asupan makanan mereka terdiri dari daging, madu,ubi dan buah-buahan beri. Pengeluaran energi mereka diukur dengan menggunakan "doubly-labelled water method" dimana setiap subyek penelitian diminta minum cairan " isotopes of hydrogen and oxygen." Tubuh suku Hadza seperti yang kita perkirakan adalah ramping dengan persentase lemak jauh di bawah lemak orang Barat. Namun setelah mereka mengukur total pengeluaran energy, mereka menemukan bahwa secara statistik tak bisa dibedakan.
Pontzer, pimpinan studi ini mengatakan, “Activity is probably still really important,” he said. “But not for obesity.” Bagi yang berminat mengetahui lebih banyak suku Hadza ini, bisa lihat di sini.
"Lebih mudah menurunkan berat badan melalui diet daripada olahraga," jelas Dr Timothy Church dari Pennington Biomedical Research Center di Louisiana, yang mengawasi penelitian tersebut. Periksa juga di Kompas ini.
Kalau begitu untuk menurunkan berat badan kita harus diet. Diet yang mana ? Pastilah anda langsung mendengar omongan jauhi lemak, diet yang seimbang, ikuti Piramida Makanan. Pastilah dendang lagu itu sudah diajarkan oleh dokter manapun termasuk dokter kepolisian.
Kalau ingin memilih diet ilmiah bacalah tulisanku yang berjudul "Rendah Karbo, Turunkan Berat Tanpa Pembatasan Kalori " di Kompasiana, atau ikuti link yang ini. Tulisan itu berasal dari studi ilmiah The New England Journal of Medicine yang dilakukan selama 2 tahun di instalasi Nuklir, Ben Gurion, Israel. Kalau ingin baca detailnya berjudul : Weight Loss with a Low-Carbohydrate, Mediterranean, or Low-Fat Diet bacalah di sini. Tidak terlalu sulit istilah-istilahnya dalam text aslinya.
Apa keunggulan diet rendah karbo?
Kalau kejelekannya sudah banyak didengarkan oleh pakar-pakar nutrisi Indonesia. Contohnya di Tabloid Nova seperti dalam link ini. Kejelekan yang ditonjolkan adalah pengaruhnya terhadap penyakit jantung koroner. Diet ini mengizinkan kita mengasup steak dan sate yang berlemak, sangat wajar yang ditanya bagaimana pengaruhnya terhadap penyakit jantung? Marilah kita ulang manfaat diet rendah karbo dibanding diet rendah lemak. HDL ("kolesterol baik") naik lebih tinggi dari diet rendah lemak. LDL ("kolesterol jelek") turun lebih banyak dari diet rendah lemak. Trigliserit , lemak darah, yang betul2 mengalir bersama darah ternyata turun lebih banyak daripada diet rendah lemak. Rasio Total kolesterol/ HDL juga turun lebih banyak dari diet rendah lemak. Keuntungan diet rendah Karbo yang tak bisa ditandingi oleh diet rendah lemak adalah CRP. CRP adalah penanda bahwa dalam tubuh kita sedang terjadi radang. Banyak tulisan yang menyatakan radang terjadi karena kita menyantap karbo. Jadi dengan mengurangi karbo CRP turun dengan drastis pada diet rendah karbo dan Mediterania. Jangan lupa diet rendah karbo telah di akui oleh American Diabetes Association dan Diabetes UK.