Mohon tunggu...
Goodgrade Wachid
Goodgrade Wachid Mohon Tunggu... -

Lelaki yang pernah bercelana 38 up, sekarang 30 target six-pax.Ingin berbagi rujukan dan catatan perjalananku mengenali lemak dan kolesterol yang dianggap musuh manusia tanpa studi yang jelas.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Suku Masai, Asupan Tinggi Lemak, Penyakit Jantung Rendah

4 Maret 2012   12:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:31 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inilah Suku Masai atau Maasai yang tinggal di Kenya. Mereka hidup sebagai penggembala sapi dan berpindah-pindah dari satu tempat ketempat lain menyesuaikan dengan keberadaan rumput yang segar. Asupan makanan mereka adalah susu, lemak, daging, darah dari ternak mereka. Hampir-hampir mereka tak pernah mengasup pati. Bahkan bayi merekapun diberi lemak cair. Gambar ini diambil dari situsnya : Joshua Arimi

Melihat cara makan mereka dokter dan nutrisionis akan mengatakan bahwa mereka akan cepat mati karena sakit jantung. Asupan lemuk jenuh mereka antara 33% padahal yang dianjurkan oleh American Heart Association adalah 7% maks. Tapi mari lihat tabel penyakit jantung mereka.Gambar ini diambil dari situs Donald W. Miller, Jr., MD di LewRockwell.com

13308609251134661419
13308609251134661419
Wow, ternyata suku primitip yang asupan lemaknya tinggi tingkat kematian karena sakit jantung malah rendah. Suku bangsa yang asupan lemaknya tertinggi di dunia adalah Suku Tokelau yang hidup di kepulauan Atol di Pasifik. Mereka mengasup lemak dari kelapa dan ikan. Asupan lemak jenuh mereka  hingga 60% dari total kebutuhan kalori harian mereka. Selain bebas dari PJK, tak ada yang kegemukan ,tubuh mereka lebih tinggi daripada suku yang sama yang menetap dan bertani. Gigi mereka lebih putih dan bebas kerowok walau tak pernah sikat  gigi. Suku Masai yang mulai mengenal kehidupan kota dan mengasup makanan kota seperti roti, pasta dan gula ternyata tak kebal terhadap penyakit jantung koroner, mereka mulai gemuk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun