Selama ini kita belajar nutrisi dari Amerika. Lihatlah, Amerika menjadi gendut setelah mereka berhasil menurunkan asupan lemak mereka. Sejak tahun 1970, orang Amerika dinasehatkan untuk mengurangi lemak. Utamanya lemak jenuh. Lemak jenuh itu jahat, terlarang menyumbat pembuluh darah. Harus dibatasi hingga 7% saja kata American Heart Association. Singkat kata : "Hindari Lemak agar tidak gendut" Lihatlah grafik ini, mereka sungguh patuh pada nasehat para "ahlinya". Asupan lemak turun sejak tahun 1970. Asupan lemak turun dari 40% hingga 34%. Sebagai ganti penurunan lemak, mereka menaikkan asupan karbo. Dan karbo ini menjadikan orang tetap lapar, sehingga asupan kalori mereka jadi naik. Tetapi lihat juga obesitas Amerika yang awalnya konstan pada tahun 1960 hingga 1980, angka nya naik dari 12% hingga 22%. Hampir lipat dua. Kenaikan yang sungguh drastis.Kenaikan berat badan juga diikuti dengan diabetes. Dua bersaudara obesitas dan diabetes telah mengundang Penyakit Jantung Koroner yang ingin dicegah dengan nasehat rendah lemak ini. Nasehat rendah lemak telah menjadikan Amerika gendut. Bukankah kita sama dengan guru kita orang Amerika? Setiap hari kita mendengar nasehat hindarilah lemak di majalah, surat kabar, TV, blog bahkan dari para binaragawan? Guru besar di Universitas juga menasehatkan lemak jenuh itu jahat. Yang tidak jahat adalah PUFA dan MUFA. Bahkan sudah ada guru besar yang menasehatkan "Hei orang Padang, kurangi makan rendang karena rendang itu bersantan, santan dan daging itu lemak jenuh" Terakhir adalah chef terkenal mengatakan "Rendang itu tak ada gizinya".(Dan ketika rendang di promosikan sebagai masakan terlezat di dunia, bukan karena jasanya orang Indonesia. Yang belum kita dengar adalah nasehat agar Pramuka mengganti simbulnya tunas kelapa. Kalau mendengar minyak kelapa, orang masih takut mengomentari sebagai makanan berbahaya padahal tingkat kejenuhannya hingga 92%. Bukankah kegemukan kita sama dengan Amerika? (Eh kecuali presidennya) Polisi, tentara, politisi, Menkes yang harusnya ramping, semuanya gemuk. Bedanya belum ada yang membuat studi seperti Eric Westman ini, sehingga semua orang masih bebas teriak "Hei hindari lemak, hindari lemak . Itu lho orang Amerika gendut karena asupan lemak mereka tinggi." Setelah baca blog ini, anda akan terpikir, benarkah menghindari lemak menjadikan kita ramping...? Aapakah kita akan tetap belajar dari Amerika dengan mengurangi asupan lemak...?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI