Mohon tunggu...
ALOYSIUS GONSAGA HASAN
ALOYSIUS GONSAGA HASAN Mohon Tunggu... Guru - OPTIMIS

belajar bukan untuk ditakut tetapi sebagai motivasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Arti Tarian Caci Daerah Manggarai, Nusa Tenggara Timur

12 Desember 2020   00:00 Diperbarui: 12 Desember 2020   07:03 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama: skolastika Ija

Npm: 170401040039

Tugas: jurnalime

Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam kesenian dan setiap daerah tentunya memiliki keseniannya masing-masing. Salah satu kesenian yang dimiliki oleh Indonesia adalah tarian caci yang berasal dari Nusa Tenggara Timur.

Simbol tarian caci disamping yaitu sebagai ketangkasan para pria. Tarian caci ini sering dilakukan setiap setahun sekali dimana tarian ini sering ditampilkan diberbagai acara seperti syukuran musim panen, ritual tahun baru, penyambutan tamu besar dan berbagai upacara adat lainnya. Fungsi dari tarian ini merupakan media bagi para laki-laki Manggarai dalam membuktikan kejantanan mereka, baik dalam segi keberanian maupun ketangkasan. Meskipun terkandung unsur kekerasan didalamnya, kesenian ini memiliki pesan damai didalamnya seperti semangat sportivitas, saling menghormati dan diselesaikan tanpa dendam diantara mereka. Hal inilah yang menunjukan bahwa mereka memiliki semangat dan jiwa kepahlawan di dalam diri mereka.

Dalam pertunjukan tari caci tersebut dilakukan oleh sekelompok penari laki-laki dengan bersenjata cambuk dan perisai. Dalam pertunjukannya, sekelompok penari tersebut dibagi menjadi dua bagian dan di pertandingkan satu lawan satu. Sebelum penari dipertandingkan, pertunjukan terlebih dahulu diawali dengan tari tandak atau tari danding manggarai. Tarian tersebut biasa dilakukan oleh penari laki-laki dan perempuan sebagai pembuka acara dan meramaikan pertunjukan tari caci. Sekian dan Terima Kasih, sekiranya informasi ini dapat berguna bagi pembaca.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun