Mohon tunggu...
Rasull abidin
Rasull abidin Mohon Tunggu... Auditor - Sekelumit tentang kita

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menembus Belantara Cinta

24 Desember 2018   12:06 Diperbarui: 24 Desember 2018   12:18 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Na...,mengejar kupu-kupu violet itu, sia sia
lantaran ia bersayap angin
dan kembang-kembang yang bermekaran
adalah pacarnya,
Ia menjelajah kemana ia suka,
sesuka gemeriak angin menembus kata kata
tak seresah kita,
Na...,
tak perlu kau menunggu disini,
karna langit akan menulis sedumu lewat cuaca
desah daun daun,
dan lumut berebut cahaya
di kotamu,
kau terperangkap dalam belantara cinta

Selembar sajak rindu,
dalam dekapanmu na..., porakporanda
bila kaubaca sendiri,
nyanyian kutilang melagukan pagi yang palsu,
karna ia bersekutu dengan bulan
dan rindumu terjerembab di lipatan waktu

Na..,kupu-kupu violet itu
bagai hantu,
Ia memburumu
dan takkan sanggup kau genggam
biarlah ia mengembara,
menelusuri jalan kota,
dan mengarungi luas samudera,
mendaki gunung-gunung dan menara
atau,
mengudara ke surga,
Na..,
keretamu menunggu dengan kepastian,
melesatlah !,
segesit kereta mengoyak kabut senja.

Jogjakarta, 09 Dec 2018
Rasull abidin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun