Mohon tunggu...
Rasull abidin
Rasull abidin Mohon Tunggu... Auditor - Sekelumit tentang kita

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Soneta Ilalang

27 September 2017   11:59 Diperbarui: 27 September 2017   12:20 947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilalang kering, rerumputan memeram bungsunya

Angin senja kabarkan berita tentang beringasnya perang.

Dua juta anak-anak tergopoh-gopoh di depan layar bioskop perkembangan zaman,

Pemaksaan karakter kita tumbuhkan dari berbagai pertikaian panjang

Dari hitam putihnya warna abu-abu yang samar

Tangan-tangan mungilnya menjadi terkepal ke langit mencengkram awan

Kita suap ke mulut-mulut kecilnya yang terbungkam,

Lalu kita sodorkan bermacam dua pertanyaan, siapa yang menang dan siapa yang jadi pecundang.

Senja menjelma akhiran mimpi buruk yang terus mengiang sampai pagi,

Lantaran dongengan rembulan dan matahari simpang siur tak jelas arahnya

Kegamangan, kerancuan mengikat erat pada leher-leher kita yang telah di sandera pertanyaan,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun