Mohon tunggu...
Rasull abidin
Rasull abidin Mohon Tunggu... Auditor - Sekelumit tentang kita

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Di Bawah Bukit Pulau Buru

23 September 2017   16:12 Diperbarui: 23 September 2017   16:22 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua sapi duduk dipunggung bulan

Mata dan mulutnya meronta dalam kegetiran

Kelingking membentang kain sarung selebar pandang

Runtuh duka nestapa dihembus angin melepas senja,

Masa muda  menguap diujung zaman mellenium yang ranum

Tuan gemetar,

Kelelawar mengerit-ngerit

Menebarkan biji-biji kerakusan lalu berkecambah dalam remang

Pohon-pohon yang tumbuh menjelma hantu,

Saat rebah dalam rangkulan,

Musuh paling dekat adalah kawan setia dalam urat nadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun