Malam, tidak selalu biru,
mungkin saja sehangat
merah saga ilalang sore.
Bercengkerama denganmu,
syahdu menggelitik sukma.
Senyuman itu mengurai warna.
Fajar abadi untukku.
Waktu biru muda menulis esai,
kau hilangkan titik koma.
Aku setuju.
Memahami bukan hanya
soal komitmen, tapi ketulusan.
***
Deskripsi.; Serenata Biru. Tidak mudah menjadi tulus kalau masih meragukan fajar menyingsing. Kenangan, angan tiba, ataupun telah lalu. Sederhana saja. Puisi, menulis kejujuran cerita perasaan. Salam kasih sayang saudaraku.
Jakarta Kompasiana, November 13, 2024.
Salam NKRI Pancasila. Banyak kebaikan setiap hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H