Mohon tunggu...
Taufan S. Chandranegara
Taufan S. Chandranegara Mohon Tunggu... Buruh - Gong Semangat

Kenek dan Supir Angkot

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bejana Geohumanisme

25 September 2024   14:09 Diperbarui: 25 September 2024   14:09 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konsep, ide dalam etika suatu negara. Menuju pada satu suara komitmen idealisme kenegaraan. Awal dari pemikiran negara dalam teori sangat luas. Melihat negara dari batas horizon pemikiran Plato, Montesquieu, Niccol Machiavelli, sampai dengan Immanuel Kant, saja. Esensial, bahwa negara adalah rakyat. Rakyat adalah negara.

Deskripsi pemikiran tentang negara terus bergulir, dipelajari oleh zaman. Manifestasi sejarah itu menjadi teori dasar berfikir. Menemukan momentum negara ideal dalam struktur azas hukum lampau hingga terkini. Proses argumentasi dicatat sejarah, untuk diketahui generasi diwaktu visi zaman berbeda-beda.

Perayaan demokrasi menuju angkasa dikumandangkan Cleisthenes pada era 508-507 SM, di kurun waktu zaman sejak era sejarah negara tradisi-monarki, menuju negara republik-demokrasi. Inteligensi berkembang dalam etos politik strategis. Pola perdagangan tak perlu rasisme politik dagang. Barangkali sekarang sudah terkikis, si rasisme itu. Meski cuaca perang masih menggema di jazirah jauh.

Transkrip sosialisme dari batas langit. Mungkin menjadi salah satu elemen demokrasi, muncul dari aklamasi kultur geobudaya, di barat jauh sana. Menjadi senjata ampuh anti ketakutan bagi mazhab kapitalis pada sosok si sosialisme sekaligus dihantui oleh si marxisme, barangkali loh, lantas paradoksal menuju langit dunia.

Jika menilik pada seni perdagangan kapitalistik, tak peduli demi edukasi publik atau apapun, jika tak menguntungkan majikan korporasi, maka ditutuplah sebuah perseroan usaha dagang itu, tak peduli apakah itu media atau toko swalayan, dengan catatan kaki tak memenuhi standar kelayakan keuntungan.

Kini sebut saja era geokultur global. Kadang-kadang demokrasi diselewengkan oleh negara otoriter diktator, kalau masih ada. Lantas fungsi rakyat sangat fundamental di isme demokrasi, diremehkan, dianggap sudah diwakili oleh parlemen. Apakah keputusan parlemen selalu seratus persen mewakili keinginan rakyat.

Wacana etika politik partisan memberi isyarat asap indian, meski di titik tertentu dapat dikebiri oleh rakyat, semisal runtuhnya kepercayaan rakyat, akibat korupsi masih menjadi primadona. Memicu bara menggesek konflik, terjadi pada Hosni Mubarak, mantan presiden Mesir, dilengserkan rakyat oleh pola demokrasi.

Muncul pola politik baru strategis digelar. Guna mengembalikan kepercayaan rakyat. Konsep pola politik baru berjalan sebagaimana mestinya menumbuhkan iklim perdagangan untuk ekonomi rakyat, setelah gundah gulana sejenak akibat trauma konflik invasi militer, misalnya, kepentingan politik atas nama negara demokrasi.

Masih ada pertikaian, di antara bangsa-bangsa, perang panas dingin di benua sana, berlomba unjuk senjata modern. Apa sesungguhnya kehendak kekuasaan, dari suatu pemerintahan. Perdamaian bagi bangsa atau pembunuhan pada hak-hak kemanusiaan. Jika konflik, antar bangsa-bangsa memicu tragedi kemanusiaan di benua manapun.

Kemana arah, tujuan hidup telah disepakati. Ketika pemimpin sebuah bangsa telah terpilih, sebagai pemegang mandat rakyat di era isme demokrasi. Barangkali pertanyaan saja tidak cukup. Jika melihat kurun waktu sejarah bangsa-bangsa dari abad di masa kekuasaan imperium monarki Roma, dicatat sejarah. Mampu memperbudak, membunuh manusia dalam kedok istilah keren.; Gladiator.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun