Mohon tunggu...
Taufan S. Chandranegara
Taufan S. Chandranegara Mohon Tunggu... Buruh - Gong Semangat

Kenek dan Supir Angkot

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Esa Kala Rajawali

13 Agustus 2024   01:27 Diperbarui: 13 Agustus 2024   01:30 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo Doc Kompas.com

Pengajaran. Awal mula air susu ibu memberi makna pada tubuh mengalir dalam darah menuju waktu usia tertentu. Setelah melewati siang malam, sedih gembira, sakit sehat, susah senang. Ya, telah berbagai hal terlewati saksama, bermanfaat ataupun tidak, tak satupun tahu tentang makna alur kehidupan berlangsung terus menerus. Sampai pada edukasi pemahaman kedewasaan proses rotasi pembelajaran.

A hingga Z di lingkar alfabetis angkaangka multiwarna perubahan sengau kosakata, dialektika akal budi. Pecerapan pelajaran lanjutan sampai takdir tutup usia. Waktu telah ditentukan multiperilaku interaksi antar hidup. Alam lingkungan manusia juga makhluk lain telah tercipta. Virus hingga senjata modern era nuklir sains tekno peradaban. Hingga keadaban kebudayaan; bermula dari kelahiran setelah penciptaan.

Apakah memahami interaksi hidup alam raya antar planet semesta. Hutanhutan, lautan, berbagai spesies jasad renik bakteri atom rumusrumus melahirkan kepiawaian manusia-mampu mencipta. Reka kreasi; mode, fashion of the week, hingga pencapaian tekno maya antar benua, antar galaxy, mencari jawab apapun tentang rahasia hidup telah tercipta di alam semesta. Melukis syairsyair susastra untaian estetika nurani.

Ketika diamdiam sangkala sampai di nurani masingmasing hidup manusia; personal maupun sebagai sebuah bangsa. Tandatanda perubahan cuaca menjadi iklim sedingin salju, sesejuk pagi di antara embun di dedaunan pelukan cahaya alam. 

Seindah lukisan pelangi setelah hujan, sinaran matahari menuju sore di warna lembayung, kemerahan, meski sesungguhnya barangkali saja di balik warna senja tetap terdapat berbagai uap pewarnaan alami dari dedaunan hutanhutan, humahuma. Lautan menyatu untaian mega berarakarakan warna terindah terpaan cuaca. Meneteskan air mata haru bahagia sampai di pendakian puncak tertinggi panorama terekam. Lanskap geografis sebatas mata memandang.

Ya. Siapapun dimanapun dilahirkan dari rahim seorang ibu nantulus tanpa mengetahui awalnya; waktu telah ditentukan sampai pada tujuan hidup hingga pula pendakian itu, kini, lampau mungkin juga akan datang. Semoga segala hidup terpelihara dengan subur hingga usia pendakian berikutnya. Hadir di ranah kesadaran dalam jiwa dari sebab akibat rekaman peristiwa pelajaran hingga pencapaian kini sebagai manusia, personal ataupun sebagai bangsa dimanapun, perencanaan tatanan kenegaraan kemanusiaan lingkaran pasti detikdetik semesta.

Apakah benarbenar memahami siapa sesungguhnya manusia dalam hening, ketika hanya ada sublimasi menuju dialog sukma vertikal Sang Pencipta Segala Mahamulia. Ada banyak peristiwa di planet bumi di semesta ini sejak dari awal mulanya kehidupan. Hingga hening kesendirian.; Khusyuk. Merasakan hening itu. Apakah hanya ketika sedang dalam keterpurukan. Apakah ketika sedang menerima berkat kegembiraan, kebahagiaan.

Keagungan telah memberi rumusrumus rahasia sains Ilahiah di inteligensi berbagai spesies makhluk hidup-juga manusia-makhluk hidup utama telah dimuliakan sebagaimana kaidah fitrah seluas batas pandangan kehidupan-alam semesta melalui peristiwa silih berganti; pelajaran manfaat senantiasa. Hanya ada hamparan ibadah kemuliaan sublim dialogis nurani di hening sukma.

***

Jakarta Kompasiana, Agustus 13, 2024.
Salam NKRI Pancasila. Banyak kebaikan setiap hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun