Mohon tunggu...
Taufan S. Chandranegara
Taufan S. Chandranegara Mohon Tunggu... Buruh - Gong Semangat

Kenek dan Supir Angkot

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Bramacorah

8 Agustus 2024   15:21 Diperbarui: 8 Agustus 2024   15:21 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Itu artinya wajib rajin gosok gigi."
"Kalau bolong no way out lah."

"Di negeri jauh. Hukuman mati untuk koruptor."
"Bisa jadi." Mengulang permainan bidak berhadapan.

"Kasus kriminal korupsi tidak seruwet benang kusut." Bidak ke area lawan.
"Gamblang kali. Oknum jelas. Kejadian perkara jelas." Bidak berhadapan.

"Kriminal korupsi. Kejahatan nalar kesadaran."
"Mantap. Artinya bukan ujian dari Ilahi." Bidak saling menyerang.

"Opini mantap. Sadar duniawi niat jadi maling." Tumbang lagi satu bidak.
"Bimsalabim! Raib! Hihihi." Menumbangkan bidak lawan

"Wow ajaib!" Menggeser kanan bidaknya.
"Remnya blong kawan." Nyaris terjebak mati langkah.

"Seolah-olah. Lantas gaspol kabur bidakmu."
"Walah! Terperangkap. Macam ini." Menutup dengan bidak

"Serupa tapi berbeda."
"Tetap mirip. Hihihi..." Keduanya cekikikan.

"Salaman di bawah meja."
"Hahaha." Ngakak serentak.

"Lantas cuci tangan."
"Menyusul cuci muka."

"Tunjuk sana. Tunjuk sini. Sistem, salah lagi hahaha." Terpingkal-pingkal.
"Sistem main tunjuk-tunjukkan. Hore!" Remis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun