"Udah jam sebelas lewat sepuluh my dear."
"Bentar aku tanya nih masih banyak orang."
"Enggak ada siapa-siapa my dear. Mal udah sepi. Batu deh."
"Masih jam tujuh lewat tiga menit. Tuh banyak orang."
"Mana! Enggak ada siapa-siapa my dear."
"Ssst! Diem." Menghampiri orang-orang lalu-lalang. Bertanya, ngobrol sejenak, pada setiap orang meyakinkan, bahwa jamnya benar menunjukkan pukul tujuh lewat tiga menit.
"Stop! Stop! Kamu ngobrol dengan siapa my dear. Enggak ada siapa-siapa di sini."
"Stop! Kamu stop ngoceh." Lanjut pada seseorang "Pak benarkan sekarang jam tujuh lewat tiga menit." Orang itu hanya mengangguk membenarkan. Lalu pada lelakinya. "Dengarkan, dia bilang apa. Jam ku benar. Jam kamu salah."
Setelah lelah berdebat menyoal waktu di jam tangan masing-masing, keduanya tertidur lelap bersandar di tembok gudang Mal itu.
Â
***
Jakarta Kompasiana, Desember 01, 2023.
Salam cinta sahabatku di K. Salaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H