Matamu mengerling. Aduhai deh ...
Aku mencintaimu? Percaya deh ...
Aku? Tidak mencintaimu
Kok gitu sih, kau cium keningku
kemarin di warung nasi liwet
Oh, itu. Memberimu tanda cinta
karena nasi liwetnya enak seperti
masakan ibuku
Jadi? Aku ini siapa?
Kamu permaisuri di hatiku
Peluk
Ogah. Gendong belakang aja ya
Ogah. Nanti aku jadi belalang
Gendong depan ya
Ogah. Nanti aku jadi kupu-kupu
Jadi, maumu apa?
Selalu ada di hatimu
Hatiku jadi berat dong
Biarin.
**
Aku, tak ingin seperti daun
di pepohonan itu, gugur ditiup angin
bergelimpangan, kering terpanggang matahari
sedih kan?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!