Lahirlah upaya alam membimbing makhluk hidup mencapai keabadian sebagaimana awal mula kelahiran. Kesadaran mencapai puncak surgawi berjalan sebagaimana mestinya, oksigen memberi kesegaran kepada pagi, embun menyapa sejuk pepohonan, di daun-daun, hadir di taman hati.
Sebuah buku, taman hati dunia, ada berbagai edukasi kebaikan mengalir, ada pula beterbangan, saling menyapa memberi makna pada kehidupan seluas hukum ilahiah tak terbatas oleh apapun, tak ada kesombongan antagonistis-tonggak rapuh meski tampak kokoh kuat, terbungkus plasenta kepura-puraan duniawi.
Sebuah buku, kebeningan wawasan luas, cermin personal, menghidupi bunga rampai ke tujuan-tujuan kemaslahatan publik ataupun lembaga di manapun berada. Pusat pertemuan para ide, para cendekia pujangga sains teknologi-tersurat inheren tersirat menggilas status sosial, seketika-buku telah diterbitkan menuju keluasan publiknya.
Sebuah buku, elaborasi daya pesona kesederhanaan keinginan kejujuran takzim bertasbih di nurani antologi kecermatan pandangan, mata air peneduh dahaga, cinta, harapan, bermula dari diri, memberi multi-makna pada dunia, kehidupan berlangsung.
Terima kasih kepada Ayah Tjip dan Bunda Rose, atas kesempatan menulis bersama, Kompasianer--kagum, takjub, tabik. Semoga pula Ayah Tjip dan Bunda Rose, senantiasa sehat bahagia, mengukir zaman, melukis dunia penulisan.
Terima kasih pula hamba sampaikan kepada rekan sejawat, Ikhwanul Halim-penerbitnya, serta seluruh kerabat kerja-K, persiapan buku ini. Salam kasih sayang bagi kita semua, semoga sehat selalu.
Jakarta Indonesia, Maret 1, 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H