aroma duniawi tertoreh pada pucuk tombak perjuangan yang telah usang
sejuta caci membuncah diruang sempit pararadigma dekil.
kearifan tersingkir bersama riak gelombang kekerdilan.
Semoga penjagaan bertengger pada lelap,
sirnanya gelap akan tiba
kala titik cahaya pagimu perlahan menyapa.
Keindahan ragu semakin jauh,
kosong ditempat penuh
celoteh burung camar digelap hari,
menantang peraduan tunggu sang pagi,
cecer embun membaur sisa gerimis terdinginkan tiupan bayu membisu
disaat itu pula harapan terjagaku kau datangkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI