Mohon tunggu...
Muhammad Asad
Muhammad Asad Mohon Tunggu... -

Manusia Pembelajar yang Terus Belajar Mengasah Diri dan Bertindak Konsisten agar Bisa Berguna Buat Diri Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bus Tingkat Wisata Ternyata Juga Bermasalah, Pak Jokowi!

19 Februari 2014   20:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:40 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masih belum habis hingar-bingar berita tentang bus – bus Transjakarta yang ternyata sudah karatan sebelum digunakan, kemudian diikuti dengan bus Transjakarta yang terbakar, ternyata muncul berita yang tidak kalah mengejutkan.

Bus tingkat wisata, program dari Pemprov DKI yang digadang-gadang oleh pak Jokowi ternyata juga bermasalah, sebelas-dua belas dengan bus – bus Transjakarta dari Cina itu. Kenapa bermasalah? Karena, ternyata, baik itu bus- bus transjakarta maupun bus – bus tingkat wisata diimpor dari Cina. Bus tingkat tersebut bermerek Wai Chai.

Pengoperasian bus-bus tingkat wisata ini selalu mengalami kemunduran, dari bulan Februari kemudian mundur hingga bulan Maret. Tapi, saya tidak akan membahas tentang hal itu.

Aspek dari bermasalahnya bus tingkat wisata ini adalah bus tingkat itu harus diuji coba terlebih dahulu di Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. Basuki alias Ahok, Wakil Gubernur DKI Jakarta mengatakan, seharusnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI mencontoh Pemerintah Kota Solo yang memiliki bus tingkat dari pabrikan Eropa. Menurut Basuki, bus itu bisa langsung digunakan tanpa harus diuji coba terlebih dulu.

"Kan konyol kalau beli mobil kayak begitu. Kenapa mesti beli mesin baru dan diuji coba dulu di Dirjen Perhubungan Darat, mana ada orang bodoh kayak begitu. Kalau beli mobil kan maunya sekali (langsung) pakai," kata Basuki.

Saya sungguh terperanjat membaca berita ini sebagai pembela pak Jokowi yang berada di barisan terdepan dengan keris terhunus. Hal ini sekaligus menjadi tamparan yang sangat telak buat pak Jokowi. Ini namanya membuka aib ke publik.

Kenapa? Karena sungguh ironis, Pak Jokowi sewaktu masih walikota Solo berhasil mendatangkan bus tingkat dari pabrikan Eropa sedangkan pak Jokowi sebagai gubernur DKI Jakarta malah mendatangkan bus tingkat wisata dari pabrikan Cina, yang memang secara kualitas, mutu, dan keawetan tentunya jauh di bawah bus pabrikan Eropa.

Saya benar-benar tidak habis pikir. Padahal, dalam berbagai acara seminar, diklat, simposium, dan forum, pak Jokowi selalu menggembar-gemborkan bus tingkat wisata ini berbulan-bulan lalu, pada awal tahun 2013. Tetapi, kenapa malah yang diimpor justru bus tingkat wisata dari pabrikan Cina, bukan pabrikan Eropa?

Kenapa pak Jokowi jadi pilih kasih begini ya? Untuk kota Solo, dikasihkan bus terbaik dari pabrikan Eropa, sedangkan untuk Jakarta, kasih yang kualitas second dari pabrikan Cina.

Sebagai pembela pak Jokowi yang berada di barisan terdepan dengan keris terhunus, saya benar-benar tidak habis pikir dengan amburadulnya manajemen yang dikelola oleh pak Jokowi. Mengapa, di kota Solo, manajemennya bisa relatif baik, tetapi di Jakarta malah amburadul begitu?

Apakah pak Jokowi sudah kehilangan skala prioritas dalam pengambilan kebijakan dan pengawasan lapangan (yang lebih dikenal dengan istilah blusukan) sehingga, kecolongan kesekian kalinya? Saya katakan demikian, karena pak Jokowi rela menunggui pengaspalan jalan malam – malam dini hari jam 2 tetapi harga bus Cina yang karatan itu saja tidak tahu.

Sekarang, bus tingkat wisata yang ternyata berasal dari pabrikan Cina ini juga kualitasnya di bawah pabrikan Eorpa, apakah pak Jokowi ini tahu atau tidak? Kalau beliau menjawab tidak tahu, berarti memang benar, ada masalah besar dalam pola manajemen dan kontrolling lapangan yang dilakukan oleh pak Jokowi.

Sumber berita:

http://megapolitan.kompas.com/read/2014/02/18/1511545/Basuki.Bus.Pariwisata.Juga.Bermasalah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun