Mohon tunggu...
Golden Qalby
Golden Qalby Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mts/MA. Pondok Pesantren Nurul Azhar Talawe Pariwisata Syari'ah Institut Agama Islam Negeri Parepare

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penurunan Pengunjung di Wisata Alam Bukit Senayan Desa Bulo Kec. Bulo Kab. Polman

5 Januari 2025   19:04 Diperbarui: 5 Januari 2025   19:04 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bukit Senayan, salah satu destinasi wisata alam andalan di Kecamatan Bulo, Sulawesi Barat, kini menghadapi tantangan berat. Jumlah pengunjung yang terus menurun menimbulkan keprihatinan, terutama bagi masyarakat lokal yang menggantungkan mata pencaharian mereka pada sektor pariwisata. Apakah ini sekadar tren sementara atau cerminan masalah yang lebih besar? Dalam artikel ini, saya akan mencoba mengeksplorasi akar penyebab fenomena ini sekaligus menawarkan gagasan untuk mengembalikan daya tarik Bukit Senayan sebagai destinasi wisata unggulan.

Bukit Senayan, yang terletak di Kecamatan Bulo, Sulawesi Barat, dahulu menjadi destinasi wisata populer dengan panorama alam yang memukau dan udara segar yang menyegarkan. Tempat ini menjadi pilihan utama bagi wisatawan lokal maupun regional yang ingin menikmati keindahan alam. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pengunjung ke Bukit Senayan mengalami penurunan yang signifikan. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan mendasar: apa yang sebenarnya terjadi di balik penurunan daya tarik destinasi ini?

Salah satu penyebab utama yang sering disebutkan adalah buruknya kondisi infrastruktur, terutama jalan menuju lokasi yang sulit dilalui. Wisatawan sering mengeluhkan pengalaman perjalanan yang melelahkan sebelum tiba di Bukit Senayan. Selain itu, kurangnya promosi yang efektif juga berperan besar. Di era digital seperti saat ini, persaingan antar destinasi wisata semakin ketat, dan Bukit Senayan tampaknya tertinggal dalam hal pemasaran.

Tidak hanya itu, fasilitas yang kurang memadai di lokasi wisata semakin memperburuk situasi. Wisatawan menginginkan kenyamanan seperti toilet yang bersih, tempat parkir yang luas, dan area istirahat yang layak, namun semua ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi pengelola Bukit Senayan. Dengan mengidentifikasi akar permasalahan ini, kita dapat merumuskan strategi untuk mengembalikan Bukit Senayan sebagai tujuan wisata unggulan yang mampu memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar.

Bukit Senayan sebenarnya memiliki potensi yang sangat besar untuk terus berkembang sebagai destinasi wisata unggulan. Pemandangan alamnya yang asri dan suasana pedesaannya memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang mencari pelarian dari hiruk-pikuk kehidupan perkotaan. Namun, potensi ini belum sepenuhnya dimanfaatkan secara maksimal karena berbagai hambatan yang ada.

Salah satu tantangan terbesar adalah buruknya kondisi jalan menuju lokasi. Aksesibilitas menjadi kunci utama bagi keberhasilan sebuah destinasi wisata. Wisatawan sering kali mengeluhkan perjalanan yang melelahkan akibat jalan yang rusak dan sulit dilalui. Pemerintah daerah perlu segera mengambil tindakan untuk memperbaiki infrastruktur ini agar Bukit Senayan lebih mudah dijangkau.

Selain itu, kurangnya promosi juga menjadi penyebab utama penurunan jumlah pengunjung. Di era digital, kehadiran di platform media sosial adalah keharusan. Namun, Bukit Senayan masih kurang dikenal di kalangan wisatawan luar daerah karena minimnya promosi digital. Kerja sama dengan influencer lokal, pembuatan konten menarik di media sosial, dan kampanye digital adalah langkah yang harus segera dilakukan untuk meningkatkan daya tarik tempat ini.

Fasilitas di lokasi juga menjadi perhatian serius. Wisatawan yang datang menginginkan kenyamanan seperti toilet bersih, tempat parkir yang memadai, dan area istirahat yang nyaman. Sayangnya, banyak dari fasilitas ini yang tidak terawat atau bahkan tidak tersedia. Perbaikan fasilitas ini harus menjadi prioritas utama pengelola Bukit Senayan untuk memberikan pengalaman wisata yang lebih baik.

Namun, tantangan ini juga dapat diubah menjadi peluang. Dengan melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan destinasi wisata, Bukit Senayan dapat menciptakan lapangan kerja baru sekaligus meningkatkan kualitas layanan wisata. Program pelatihan untuk masyarakat lokal dalam bidang pariwisata dapat membantu meningkatkan profesionalisme dalam melayani wisatawan.

Selain itu, diversifikasi atraksi wisata juga dapat menjadi solusi. Mengadakan acara budaya, festival musik, atau kegiatan outdoor seperti trekking dan camping dapat menarik lebih banyak pengunjung. Atraksi tambahan ini tidak hanya meningkatkan daya tarik Bukit Senayan, tetapi juga memperpanjang waktu kunjungan wisatawan.

Penurunan jumlah pengunjung di Bukit Senayan adalah peringatan bagi semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun pengelola wisata, untuk segera bertindak. Dengan memperbaiki infrastruktur, meningkatkan promosi digital, dan menyediakan fasilitas yang memadai, Bukit Senayan dapat kembali menjadi tujuan wisata favorit. Lebih dari itu, pelibatan masyarakat lokal dan diversifikasi atraksi wisata dapat menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan. Masa depan Bukit Senayan ada di tangan kita bersama, dan dengan langkah yang tepat, kejayaan destinasi ini dapat kembali diraih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun