Mohon tunggu...
golden property
golden property Mohon Tunggu... Administrasi - Solusi untuk anda jika jual rumah, tanah atau beli rumah, tanah

DEVELOPER PERUMAHAN MURAH STRATEGIS | http://www.dijualrumahmurah.com/

Selanjutnya

Tutup

Money

Berkah Krisis Global bagi Sebuah Shopping Mall

16 Desember 2019   14:18 Diperbarui: 16 Desember 2019   14:20 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah Mall Penting Punya Konsep

Bangunan komersial atau disebut Building Capital, merupakan bangunan yang diperuntukkan aktifitas usaha, tentunya dalam proses pembangunannya memerlukan analis BEP, Juga di anasila progres manfaat di tahun kemudian.

Kegagalan suatu pembangunan mall biasanya karena konsep awalnya tdak jelas. Tidak ada studi kelayakannya, dan kebanyakn developer membangun mall tidak jelas positioning, mau kemana? Apakah mau membidik segmen kelas menengah atas atau menengah ke bawah.

"Berkah" dari Krisis Global

Dilihat dari sisi lain, ksisis global ini dapat ditafsirkan menjadi suatu "berkah" bagi Indonesia. Karena biasanya banyak dari kalangan high end senang shopping di Singapura, Malaysia, atau mungkin hongkong, dengan situasi seperti ini mereka akan menahan diri ke luar negeri, sehingga mau tak mau, mereka shopping di Indonesia, dan tentunya ini merupakan dampak positif bagi Indonesia.

Sekarang sedang  digalakkan affective bond, dalam arti bagaimana caranya membuat customer itu merasa nyaman di mall. Sederhana, bagaimana orang yang dekat rumahnya berjarak 2,5 km ada mall, tetapi dia mau datang ke mall yang jaraknya 5km. Itu yang kita namakan affective bond dengan tingkat loyalitas tinggi.

Kompetisis Yang Sehat

Semakin banyak mall, tentunya akan menciptakan kompetisi. Tinggal bagaimana mereka menarik pengunjung dengan cara dan strateginya masing-masing, dan tidak semuanya harus mengambil pasar yang sama. Jadi masih dalam kerangka kompetisi yang sehat, dan belum terjadi over supply

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun