Mohon tunggu...
Dian Aditi Iswara
Dian Aditi Iswara Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang penjelajah, pendidik, pengamat, perenung. Melihat kehidupan sebagai sebuah sekolah dengan fasilitas lengkap untuk belajar dan bermain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Remaja Taiwan Bersekolah 14 Jam

9 Januari 2012   05:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:08 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Jika di Indonesia, para remaja bersekolah selama 8-10 jam (termasuk ekstra kurikuler) per hari dan sudah banyak yang mengeluh, bagaimana kalau kita bandingkan dengan para remaja di Taiwan yang rata-rata bersekolah hingga malam hari?

Chongguang Girl High School yang berada di distrik Xindian, Taipei memulai sekolahnya pukul tujuh pagi. Biasanya kemudian para siswi baru pulang pukul sembilan malam. Total mereka menghabiskan 14 jam setiap harinya berada di lingkungan sekolahnya yang memang cukup memadai tersebut. Mereka belajar di dalam kelas, makan di sekolah, berolahraga dan beristirahat di area sekolah, serta tidur siang di mejanya masing-masing selama satu jam setelah makan siang.

Bukannya mereka tidak memiliki waktu bermain. Saat beristirahat selama 30-60 menit, mereka memang bermain dengan puas bersama teman-temannya, walaupun berada di lingkungan sekolah. Gelak tawa, canda ria menyemarakkan area sekolah tersebut saat jam istirahat. Setelah kembali ke kelas, mereka pun kembali serius berkutat dengan ajaran gurunya dan tugas-tugas sekolahnya.

Mereka tak mengeluh. Mereka bahkan terlihat bingung saat saya menanyakan apakah mereka tidak merasa stres; mereka jelas tidak merasakan hal tersebut.

Ketika saya tanyakan kepada beberapa orang lokal, memang umum bagi para siswa remaja di Taiwan untuk bersekolah hingga malam hari. Saya berpikir, “Mungkin bibit-bibit seperti inilah yang membuat Taiwan sekarang menjadi salah satu motor industri internasional yang terkenal dengan kualitasnya.”

Pengalaman tersebut menjadi bekal luar biasa bagi saya saat kembali pulang ke tanah air. Tak jarang saya menemui murid yang merasa letih belajar, atau mengeluh karena terlalu banyak tugas sekolah. Kepada mereka, saya ceritakan bagaimana teman-teman mereka di Taiwan tersebut. Entah mereka akhirnya merasa terpecut atau tidak, tetapi yang pasti saya merasa bersalah jika tidak membagikan cerita tersebut ke anak bangsa.

Hasil riset Institute of Sociology, Academia Sinica, Taiwan, menjelaskan sedikit tentang kehidupan para remaja Taiwan, terutama murid kelas 9 dan 12 yang akan menghadapi ujian akhir. Hasil riset ini diterbitkan pada tahun 2001, namun saya melihat masih relevan dan tak banyak berbeda dengan hasil kunjungan saya ke Taipei pada Mei 2011.

Menurut hasil riset tersebut, biasanya para remaja ini bangun pukul enam pagi atau lebih cepat untuk bersiap pergi ke sekolah yang biasanya dimulai pukul 07:30 pagi. Setelah sekolah inti selesai pukul empat atau lebih, mereka melanjutkan belajar tambahan di sekolah yang berkisar antara satu hingga lima jam, tergantung jauh-dekatnya dengan musim ujian.

Setelah selesai dengan pelajaran tambahan, lebih dari 60 persen dari mereka tak langsung pulang ke rumah, tetapi melanjutkan ke tempat kursus persiapan ujian. Mereka ini biasa sampai di rumah pukul 11 malam lebih. Setelah itu, mereka masih harus mengerjakan pekerjaan rumah dan belajar untuk ujian hari selanjutnya. Jadi biasanya mereka baru tidur sekitar pukul satu pagi.

Jika kita bandingkan dengan mereka, tentunya jam sekolah dan studi anak-anak di Indonesia masih sangat bersahabat bukan?

---------------------------

Referensi: Yi, Chin-Chun & Wu, Chyi-In. (2001). Teen Life Around the World: Introduction to Teen Life in Taiwan. Institute of Sociology, Academia Sinica: Taipei, Taiwan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun