Sabtu, 17 November 2012, kejadian sekitar sore hari, Perawat di bangsal rawat inap anak bernama TRI FITRIANI, dengan gamblang dan tidak sopan mengatakan saya: "RESE" !
Kejadian saat itu saya memanggil Perawat tersebut yg sebelumnya memperkenalkan diri bahwa dialah yg akan bertugas sore itu untuk keponakan saya yg saat itu dirawat, saya datangi ruang perawat yg tepat didepan tangga untuk memberikan sample muntah ponakan saya juga sekalian meminta agar seprai tempat tidur diganti karena sudah terkena muntahan (atas anjuran Perawat Senior yg lain yg mengatakan agar sekecil apa pun bagian yg terkena muntahan si pasien agar segera disingkirkan dan diganti)
Lalu memang agak lama si Perawat ini datang, namun memang datang dengan Dokter Jaga saat itu untuk menganalisa muntahan tersebut dan kondisi perut ponakan saya. Setelahnya Dokter Jaga tersebut memang meminta agar si Perawat ini melaporkan hasil analisa Beliau ke Dokter yg meng-handle ponakan saya dari awal. Dengan tergesa-gesa si Perawat ini mengikuti Dokter Jaga ini meninggalkan kamar, lalu saya (hanya) bertanya: "trus seprainya kapan diganti sus?"
Dan tanpa diduga jawaban yg saya terima dari pertanyaan simple dan datar saya itu, si Perawat ini berkata dengan nada sangat tidak sopan dengan intonasinya pun cenderung emosi,
Perawat: "iya bu, tangan saya cuman dua"
Saya: "loh saya khan hanya bertanya"
Perawat: "yaa ibu nya sih RESE!"
Saya: "koq saya dibilang rese? ini mau dipermasalahkan atau bagaimana ini? gak sopan kamu bilang saya rese! 2 Perawat sebelum kamu masih sopan berbicara, kamu koq kasar bener, ganti ajah, gak usah kamu yg urus!"
Perawat: "oh ya sudah bu, ganti ajah, saya senang koq kalau diminta ganti! gak apa-apa!"
Untungnya tuk si Perawat karena langsung dilerai oleh abang saya (ayah dari ponakan saya yg dirawat itu) maka si Perawat pun pergi TANPA ADA PERNYATAAN MAAF SAAT ITU JUGA, atau pun disaat-saat yg berbeda padahal dihari yg sama (dan esok harinya) Perawat ini masih bolak-balik ke kamar rawat dan bertemu saya tapi TETAP TIDAK ADA KATA MAAF WALAUPUN SUDAH SAYA SINDIR-SINDIR!
Seorang Perawat seharusnya tahu apa gunanya keluarga yg menjaga pasien rawat inap hanya diminta 2 (dua) orang saja? 1 orang untuk konsentrasi ke pasien inapnya, 1 orang lagi membantu (atau jadi pembantu) untuk si orang pertama tadi. Saya berperan sebagai pembantu disitu, saya yg urusin segala hal yg tidak menjadi konsentrasi si orang tua dari ponakan saya selama di rawat inap, seperti: cuci botol susu, ganti baju2 kotor, bikin susu, memanggil suster jaga untuk ganti seprai atau sarung  bantal RS dan hal2 urgent berkenaan dengan pasien, makannya si ortu pasien, dll yg tidak menjadi konsentrasi si orang pertama. Koq saya dibilang RESE hanya karena saya menjalankan peran sebagai pembantu?
Jawaban yg saya harapkan hanya simple koq, tanpa dengan nada emosi: "Sebentar yah bu.. saya laporan dulu ke Dokternya, nanti saya balik lagi.. " khan enak didengar dan kami maklumi! Kalau Perawat saja bersikap (sok) panik seperti itu, laahh bagaimana dengan kami ???
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H