Beberapa hari lalu, terdengar kabar dari Republik Jenaka bahwa Presidennya membuat akun twitter serta Istananya juga tidak mau kalah dengan Presidennya. Ternyata Presiden dari Republik jenaka tersebut membuat akun dengan @SBYudhoyono dan @IstanaRakyat. Hal ini mengundang segala polemik serta paradigma dari mulai kaum ploretariat sampai kalangan aristokrat di Republik Jenaka itu. Heboh bukan main. Seluruh penduduk Republik Twitter pun menyambut mereka dengan cara yang beragam, ada yang welcome, ada juga yang merasa terusik dengan kehadira mereka di Republik Twitter.
Apakah mereka akan mencoba menyalurkan informasi mereka di Republik Twitter? Tentunya. Hal ini disebabkan oleh Republik Jenaka sekarang lagi ingin mengubah identitas mereka yang negatif itu.
ada beberapa lelucon yang terjadi di Republik Jenaka ketika meng-update status mereka di Republik Twitter. Seperti,
"@SBYudhoyono : At Cikeas, lagi nangkring."
"@SBYudhoyono : Rakyatku, sebentar lagi saya akan rapat, doain y, semoga lancar."
"@SBYudhoyono : fuuuhhhh.. cape nih.. habis rapat. Sebentar lagi ada pertemuan dengan Negeri sebelah."
"SBYudhoyono : Jangan lupa beli disc saya, saya sudah empat album nih. Ada tanda tangan saya lho."
"@SBYudhoyono : At GBK. Ayo Republik Jenaka. Jangan menyerah."
"@SBYudhoyono : Udah jam 1 pagi, masih belum tidur nih... Ada yang temanin?"
"@SBYudhoyono : Hoooaammmm... Ngangtuk rapat melulu."
Suatu kali Presidennya lagi kesal dengan menterinya yang terlibat masalah koruspsi.
"@SBYudhoyono : Ihhh... aku lagi kesel nih sama menteri-menteri, ada yang mau jadi tempat curcol gak?"