Menikmati weekend di Vietnam , banyak hal yang bisa dilihat. Awalnya sedikit kurang tertarik karena hasil "googling" tempat wisata disana keliatannya "gitu-gitu aja" . Ternyata ada hal hal menarik yang bisa ditemui, seperti Cu Chi Tunnel yang luar biasa atau budaya "green concept" yang bener bener aligned disemua lini. Airport Setiba di Tan Son Nhat International Airport (IATA: SGN, ICAO: VVTS), yang merupakan airport terbesar di Vietnam, kesannya sepi, mungkin karena memang bukan peak hours. Secara umum airport dan fasilitasnya bagus, counter immigrasi lebih banyak dibanding di Jakarta sehingga antrian tidak begitu panjang, meskipun pelayanannya standard. Customs juga tidak ribet. Sesuai rekomendasi teman,transportasi dari airport menggunakan taksi, lebih baik menggunakan taksi Vinasun. Lokasinya dari pintu keluar belok kiri sampai ujung. Alasan kenapa harus milih taksi tersebut, katanya kalau taksi yang lain ada oknum driver yang rutenya diputar putar agar bayarannya mahal.Untuk nyamannya saya tidak ingin coba coba. Jangan dibayangkan ada counter, tetapi langsung menunggu kendaraan yang datang, ada banyak petugas yang berdiri disana, kenali dari pakaiannya saja. Pengaturan taksi masih lebih lumayan di Jakarta,bedanya di Vietnam saya tidak melihat calo taksi yang mendatangi penumpang. Untuk mempermudah komunikasi dengan driver, sebaiknya nama tujuan kita tulis dikertas, karena driver tidak banyak yang bisa berbahasa inggris. taksi biasanya mengenakan extra charge VND10.000, setara Rp.5.000 Lalu lintas sangat ramai, lebih banyak sepeda motor dibanding mobil, sudah banyak yang menuliskan tentang keramaian di vietnam, jadi tidak perlu saya tulis disini. Mata Uang Mata uangnya Vietnam Dhong ( VND) . Nilainya separuh dibandingkan nilai Rupiah.  Mata uang Rupiah tidak begitu dikenal, lebih nyaman kita membawa mata uang USD  atau Mata uang  Ringgit Malaysia. Supaya tidak repot saya menukar uang di airport. Money changer mudah ditemui di ruang kedatangan setelah pintu keluar. Tujuan wisata 1. Ben Thanh Market
Informasi yang saya dapat Ben Than Market tutup jam 5 Sore, tetapi di area tersebut masih ramai sampai jam 2 dinihari. Layaknya pasar malam dengan banyak orang berjualan. dan banyak yang sekedar jalan jalan. Setelah sholat kami berjalan kaki menuju Ben Than Market, menikmati suasana malam yang cukup ramai. Jalanan di Ho Chi Minh memang terkenal sangat padat dengan kendaraan roda dua-nya. Di sepanjang jalan menuju Ben Than Market terdapat banyak Cafe dan restaurant, tempat makan yang menyediakan Halal Food juga banyak. Namun saya tidak menjumpai orang Indonesia di sini , yang paling banyak adalah orang Malaysia. Saran saya jika ingin berbelanja, Â sebaiknyan keliling dulu untuk mencari harga pasaran, karena mereka yang menuliskan fixed price ternyata lebih mahal dibanding yang tidak menulis tarif di barang pajangan. Ditempat yang tidak menuliskan Fixed price, anda bisa menawar layaknya di Indonesia, yang penting berani anda akan dapat harga murah. Di dekat Ben Than Market ada taman tempat santai , dan banyak dikunjungi oleh wisatawan maupun penduduk setempat 2. Cu Chi Tunnel Ini tujuan utama saya, karena sepertinya hanya ini yang berbeda dibanding tempat tempat tujuan wisata lainnya. Karena lokasinya jauh dari kota Ho Chi Minh, dan transportasi umum tidak semudah di Singapore atau Malaysia, maka saya sudah booking travel untuk half day tour. Hanya satu tujuan, karena saya hanya berdua tarifnya USD45 per orang, lebih banyak orangnya tarif akan lebih murah.
Kami dijemput dari hotel jam 8 pagi, Perjalanan Dari kota ke Cu Chi Tunnel tidak jauh beda dengan jalan jalan di pulau jawa, mendekati lokasi ternyata ada kebun karet yang sangat indah (menurut saya) ketika kami meminta untuk berhenti dan berfoto di situ, komentar pemandu wisata sangat lucu "biasanya hanya orang eropa yang suka disini, baru sekali ini ada orang asia yang meminta berhenti disini". Saya bilang "kebetulan saja kami senang hal hal yang asri. [caption id="attachment_143" align="alignleft" width="300" caption="Schema Terowongan Cu Chi"]
[/caption] Terowongan tersebut sangat besar, dibagian permukaan diatas terowongan terdapat banyak jebakan , lubang lubang kecil sebagai ventilasi udara yang disamarkan, dan juga lubang pembuangan asap untuk dapur umum. Konsepnya sangat luar biasa benar benar sulit untuk dideteksi. Informasi mengenai Cu Chi Tunnel dapat diklik pada link tulisan ini, dan saya akan perlihatkan foto foto tentang Cu Chi Tunnel di tulisan berikutnya. Kita juga bisa mencoba menggunakan senjata AK47 disini dengan membayar peluru sekitar VND30.000 Jam 11:00 kami kembali ke hotel,karena paket tour hanya half day  ke cu chi tunnel ditambah makan siang di sebuah restourant buffe dimana  kita bisa makan apa aja sepuas kita. Makanan khas disini Pho bentuknya mirip mie bakso di Indonesia, hanya ditambah dengan sayuran yang saya tidak tau namanya. Rata rata makanan di di Vietnam diolah dengan cara direbus, menurut pemandu, masyarakat Vietnam tidak suka dengan goreng an, (lebih healhty kan) 3. City tour
Sebenarnya ada paket city tour kurang lebih USD 42, tapi saya memilih jalan kaki, karena jika dilihat lokasinya sangat berdekatan, dan lebih bebas mengatur waktu mau dimana saja. Rencana Awal city tour seperti pada peta berikut ini. [caption id="attachment_145" align="alignleft" width="150" caption="Masjid di Vietnam District 1"]
Masjid di Vietnam District 1
[/caption] Sebelum mulai perjalanan siang, saya mencari masjid, memang tidak banyak hanya satu di dekat hotel tapi bersih dan besar. Namanya masjid Al Muslimin Mosque, alamatnya 66 Dong Du, Ben Nghe ward, District 1, Ho Chi Minh City Dari sana kami menuju gedung pertunjukkan, mungkin semacam gedung film, opera house, katena tidak berniat menonton ya sekedar melihat bangunan dari depan.
Gedung Opera GPO Chatedral
Tidak jauh dari situ, kami berjalan menuju  General Post Office dengan arsitekur bergaya Perancis yang merupakan kantor pos utama di kota ini. Diseberangnya terdapat  Gereja Catedral, Neo-Roman Notre Dame Cathedral yang merupakan salah satu yang paling indah dimana bangunan ini bergaya Perancis.
Kemudian kami melewati sebuah taman menuju Precidential Palace, didalamnya kita bisa melihat dari ruang tidur sampai ruang rapat presiden.
Semestinya kami masih bisa menuju museum, tapi kami lebih senang menikmati taman taman yang ada dikota ini. Untuk pemberian tips rata rata USD 5 , Â tidak ada transportasi seperti MRT, LRT atau monorel. Saya beberapa kali diingatkan untuk hati hati karena ada jambret bermotor, Alhamdulillah saya tidak mengalami atau melihat jambret. Semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya