Mohon tunggu...
AGUS SWASONO
AGUS SWASONO Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Marhaenisme

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jogjakopisme

20 Juli 2012   19:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:45 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kopasus, kopi tanggung susu, kopi hitam.... Kali ini saya ingin beropini, bahwasannya kota jogja selain memiliki predikat kota pelajar, kota kebudayaan, kota gudeg, kota Jogja saya beri predikat kota Kopi. Sebuah predikat yang saya rasa tidak mengada-ada dan saya buat-buat. Tiga tahun mendiami jogja belakangan ini memang membuat saya tergila-gila dengan kenikmatan minuman asal Negara Brazilia. Hidup tanpa minum kopi, ibarat jiwa yang haus akan ketenangan. Hampir setiap hari, kopi selalu menjadi sahabat insipratif saya untuk menjalani kehidupan yang keras ini. Setiap tetesnya tersimpan sebuah idealisme para manusia muda yang haus akan karya dan karya. Boleh dibilang, bahwa kopi selalu membuat kehidupan keras ini menjadi lembut dan melankolis. Di masa ini, kopi tak sekedar menjadi minuman penghilang rasa kantuk saja. Tetapi lebih dari semua itu, kopi identik dengan persahabatan. Sudah menjadi kebiasaan saya, duduk bersila ditemani secangkir kopi dengan agenda berdiskusi bersama kawan-kawan membicarakan kehidupan yang semakin tua ini. Oh kopi, walau satu tetes kutenggak, kau bisa saja menjadi boomerang bagi tubuhku. Tapi tak apalah, tubuh ini memang sudah cocok kukawinkan dengan kopi.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun